Luwuk Times — PDI Perjuangan ingin mempertahankan eksistensinya di daerah pemilihan (dapil) 4 Banggai.
Itu karena selama perhelatan pemilu legislatif (pileg) partai banteng moncong putih ini tak terkalahkan di dapil dataran Toili tersebut. Dan saat ini PDI Perjuangan mengoleksi 4 kursi.
Selain mempertahankan para anggota DPRD Banggai petahana, PDI Perjuangan juga mendorong kader muda dari dapil yang menjatahkan 12 kursi itu.
Salah satu sosok muda yang diakomodir dalam kontestasi pileg 2024 itu adalah Gede Agung Krisna Artaraja atau yang biasa disapa Gede Krisna (GK).
Usianya baru 21 tahun. GK lahir di desa Sukamaju Kecamatan Batui Selatan Kabupaten Banggai tanggal 13 Januari 2002.
GK saat ini masih duduk di bangku kuliah pada salah satu Universitas di Bali. Selain kuliah, ia juga aktif pada sejumlah organisasi sosial.
Adapun organisasi yang ia geluti diantaranya, sebagai Ketua STT Bali Banggai Shanti dan Perhimpunan Pemuda Hindu atau Peradah. Termasuk beberapa organisasi masyarakat (ormas) sosial di Kecamatan Batui Selatan.
Tentu saja sosok pemuda yang ditempa pada sejumlah organisasi sejak dini ini tidak lepas dari andil orang tua GK.
Utamanya ayahnya, yang merupakan salah satu politisi senior PDI Perjuangan Kabupaten Banggai, I Wayan Budiarso yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banggai sejak 2015 sampai saat ini.
Begitu pula dorongan tangan manis ibunya, yang berdarah Jawa asli Toili, yang notabene lahir dari seorang pemimpin di desa.
Itu karena kakek Gede Krisna adalah seorang kepala desa (Kades) yang sudah menjabat 2 periode hingga kini.
Dengan demikian, tidak diragukan lagi talenta darah kepemimpinan sudah mengalir deras dalam jiwa Gede Krisna.
Sehingga tak salah jika PDI Perjuangan yang saat ini diketuai H. Herwin Yatim meminangnya sebagai salah satu bakal caleg dari keterwakilan anak muda untuk berkompetisi di pileg 2024.
Tidak banyak komentar yang disampaikan Gede Krisna, ketika Luwuk Times melontarkan pertanyaan seputar kesiapannya untuk terjun langsung di dunia para politisi itu.
“Astungkara. Saya menyerahkan diri untuk Banggai. Karena saya lahir dan akan mati disini. Saya dedikasikan diri saya untuk Banggai dalam kerja kerja sosial lewat partai politik ini (PDI Perjuangan),” kata Gede Krisna.
“Mohon doa restu dan dukungan untuk saya. Dan melalui media ini saya sampaikan bahwa saya selalu dididik oleh orang tua saya, dimana bumi dipijak disana langit dijunjung,” ucap tokoh muda yang agresif dan merakyat ini. *
yan
Discussion about this post