JAKARTA – Guru besar UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra, usul ke Golkar agar merangkul partai pecahannya jika ingin kembali menang seperti di Pemilu 2004.
Salah satu partai pecahan Golkar ialah NasDem. Lantas apakah kedua partai ini akan berkoalisi?
Waketum NasDem, Ahmad Ali, mengatakan partainya terbuka untuk berkoalisi dengan Golkar. Namun NasDem memiliki program konvensi untuk tahap awal koalisi dengan partai lain.
“Kalau partai kami semua terbuka komunikasi untuk koalisi, kemaren kita itu mau bikin koalisi di awal dengan konvensi untuk pilpres, pertanyaannya Golkar mau nggak ikut konvensi,” kata Ali kepada wartawan, Senin (18/10/2021), sebagaimana detikNews.
Ali mengatakan besar kemungkinan NasDem untuk berkoalisi dengan Golkar.
Menurutnya, Golkar menjadi salah satu partai incaran NasDem untuk berkoalisi di Pemilu 2024. Namun, keputusan itu, kata Ali, ada pada Ketua Umum Surya Paloh.
“Sangat mungkin itu, sangat mungkin untuk bersama-sama dalam melakukan koalisi lebih awal melaksanakan konvensi pencapresan, cuma detail itu kami (serahkan) keputusan daripada ketua umum, tapi salah satu partai yang kemungkinan menjadi strategi koalisi partai NasDem ya Golkar,” ujarnya.
Baca juga: Melanggar Regulasi, Pertamina Patra Niaga Tutup 91 SPBU
Sementara itu, Sekjen NasDem Johnny G Plate mengatakan ada kemungkinan koalisi itu tidak terbuka hanya untuk Golkar, tapi juga dengan PDIP. Dia menilai NasDem, Golkar, dan PDIP memiliki garis tujuan yang sama.
“NasDem, Golkar, dan PDIP mempunyai garis platform kebangsaan yang sama dan kuat. Basis konstituen partai yang juga mirip dan bisa sebangun. Karenanya, kerja sama strategis di antaranya akan membangun sinergi yang kuat dan saling melengkapi,” tuturnya.
Golkar Disarankan Berkoalisi dengan Pecahan Partainya
Sebelumnya, guru besar UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra, menyarankan sejumlah hal kepada Partai Golkar untuk memenangi Pemilu 2024. Setidaknya, ada tiga hal yang dapat dilakukan Partai Golkar agar kejayaan pada Pemilu 2004 bisa terulang.
Hal itu disampaikan Azyumardi dalam seminar daring nasional ‘Dua Dasawarsa Kemenangan Golkar 2004-2024’, Sabtu (16/10). Azyumardi bicara soal partai-partai sempalan Golkar.
“Yang harus diatasi adalah ketika kesulitan Golkar pasca-2004 itu, itu adalah ketika beberapa tokohnya menyempal menjadi splinter mendirikan partai baru, partai sendiri, seperti Wiranto, Partai Hanura, tapi saingan berat itu masih NasDem, Surya Paloh, Prabowo, Partai Gerindra, itu kan asalnya dari Partai Golkar,” kata Azyumardi.
Tokoh lama Golkar, seperti Wiranto, Surya Paloh, dan Prabowo, menurut Azyumardi, perlu dirangkul agar Golkar dapat menang pada 2024. Menurut Azyumardi, setidaknya para tokoh itu bisa ‘ditarik kembali’ untuk mendapatkan suara.
“Nah, bagaimana cara Golkar itu, sedikit-banyak saya kira orang-orang Golkar dulu lari ke Surya Paloh NasDem dan kepada Partai Gerindra, sedikit-banyak itu pasti. Saya kira, ini kalau ingin berjaya kembali, ini harus dirangkul kembali caranya itu. Harus ada langkah-langkah mengkonsolidasikan kelompok-kelompok yang splinter atau menyempal dari Golkar ini, dari induknya Golkar,” ujarnya. *
Artikel ini sudah tayang di detiknews, dengan judul “NasDem Buka Peluang Koalisi dengan Golkar di Pemilu 2024”
Discussion about this post