IKLAN

Parpol

Hari Lahir Pancasila, PDIP Banggai Gelar Upacara di TMP Tanjung Tuwis

768
×

Hari Lahir Pancasila, PDIP Banggai Gelar Upacara di TMP Tanjung Tuwis

Sebarkan artikel ini
Memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh 1 Juni, jajaran DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Banggai menggelar upacara di Taman Makam Pahlawan di Kelurahan Tanjung Tuwis, Kecamatan Luwuk Selatan.

LUWUK TIMES— Memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh 1 Juni, jajaran DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Banggai menggelar upacara di Taman Makam Pahlawan di Kelurahan Tanjung Tuwis, Kecamatan Luwuk Selatan.

Tidak hanya struktur PDIP Kabupaten Banggai, upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang dimulai pagi hari juga diikuti para simpatisan.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Banggai Herwin Yatim bertindak sebagai Inspektur Upacara.

Setelah upacara dilanjutkan dengan tabur bunga di makam para pahlawan di TMP dan bersih-bersih atau Pinasa di kawasan Teluk Lalong.

Herwin Yatim mengungkapkan, gagasan lahirnya Pancasila dari Presiden Soekarno.

Pada 1 Juni 1945 Bung Karno memberikan pidato tentang Pancasila yang sampai saat ini diperingati sebagai Hari Lahir.

Baca:  Di Momentum Pelantikan, Ini Isi Pembicaraan HY dengan AT

“Pancasila memiliki satu ikatan yang kuat, sehingga sampai saat ini terus bersatu dalam bingkai NKRI,” tuturnya.

Tahun 2016, kata Herwin Yatim, Presiden Jokowi mengeluarkan Keputusan Presiden (Kepres) untuk memperingati Hari Lahir Pancasila sesuai konsep pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945.

“Sehingga PDI Perjuangan dan seluruh keluarga besar PDI Perjuangan sebagai bagian dari marwah yang terus membesarkan apa yang diperbuat The Founding Fathers Bung Karno itu, kemudian mewarnai selain menjadi peringatan secara nasional,” jelasnya.

“Kami sebagai kader PDI Perjuangan mengingat hal itu sebagai momentum di mana kita sebagai anak bangsa yang tidak lupa sejarah atas lahirnya Pancasila 1 Juni,” tuturnya.

Baca:  Peringati HUT ke 15, Kader Partai Hanura Banggai Gelar Baksos

Lanjut Herwin Yatim, setelah 1 Hari Lahir Pancasila terdapat Bulan Bung Karno di mana para kader PDIP dari daerah hingga luar negeri diminta untuk bisa memahami karakter dan sejarah hidup Bung Karno.

“Saat Juni itu kelahiran dan meninggalnya Bung Karno. Sehingga selain Hari Lahir Pancasila 1 Juni, tetapi kemudian tanggal 10 saat Bung Karno meninggal itu juga kita membuat kegiatan-kegiatan,” tuturnya.

Karena itu, kata dia, bagi PDIP bulan Juni adalah bulan yang sakral untuk menunjukkan kekaderan dalam membangun semangat kebangsaan yang nasional dan religius. *

Asn

error: Content is protected !!