Mestinya pada Porprov ke VIII Parigi Moutong, Hasyim yang mengaku pernah menjalani profesi sebagai loper koran sejak 2008-2016 ini, kembali mendulang medali buat kontingen Kota Palu.
Akan tetapi ketentuan panitia pelaksana dalam hal pembatasan usia, yang membuat Hasyim Nurdin tak turun laga.
“Ada ketentuan panitia, atlet harus berusia 25 tahun ke bawah. Dan saya saat itu 28 tahun. Makanya saya tidak tampil,” ucap Hasyim.
PERKUAT BANGGAI
Prestasi tenis meja Kabupaten Banggai pada Porprov se Sulteng, belum memuaskan. Saat hajatan olahraga empat tahunan itu terlaksana di Kabupaten Parigi Moutong tahun 2019, para petenis meja Banggai kala itu hanya membawa 3 medali perunggu.
Belum suksesnya cabang olahraga tenis meja pada Porprov, sepertinya akan terjawab, dengan hadirnya Hasyim.
Mantan pelatih tenis meja Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara 2017-2021 ini kabarnya akan memperkuat kontingen Kabupaten Banggai pada Porprov ke IX se Sulteng tahun 2022.
Dan Hasyim membenarkannya.
Baca juga: Blusukan Nizar Rahmatu untuk Sulteng-Go Khatulistiwa 2028
“Insya Allah saya akan memperkuat Kabupaten Banggai pada Porprov tahun depan,” kata staf sekretariat KONI Kabupaten Banggai ini.
Bahkan Pengkab Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTSMI) Kabupaten Banggai yang ketuanya adalah Syarifudin Abas, menyiapkan Hasyim turun pada empat nomor sekaligus.
Harapan PTMSI Banggai tentu saja, Hasyim dapat memborong medali pada nomor yang diikutinya itu.
Keempat nomor itu yakni, tunggal putra, ganda putra, ganda campuran dan kategori beregu putra.
“Iya, insya Allah empat nomor itu yang akan saya ikuti pada Porprov tahun 2022,” ucap Hasyim.
Bagaimana ketika panitia pelaksana kembali menerapkan batasan umur, seperti pada Porprov Parigi Moutong?
“Kalau Kabupaten Banggai resmi menjadi tuan rumah Porprov 2022, saya yakin tidak akan ada batasan umur bagi atlet tenis meja,” ucap Hasyim.
Discussion about this post