Luwuk

I Kadek Dian Srirahayu, Polwan Cantik Menjadi Perwira Upacara Hari Lahir Pancasila di Mapolres Banggai

9341
×

I Kadek Dian Srirahayu, Polwan Cantik Menjadi Perwira Upacara Hari Lahir Pancasila di Mapolres Banggai

Sebarkan artikel ini
Editor: Sofyan Labolo
IPTU I Kadek Dian Srirahayu, STRK, MH polwan cantik yang menjadi Perwira Upacara pada Hari Lahir Pancasila di Mapolres Banggai. (Foto: Humas Polres Banggai)

LUWUK TIMES — Polres Banggai melaksanakan upacara peringati hari lahirnya Pancasila, di lapangan apel Polres Banggai. Upacara diikuti Pejabat Utama, Kapolsek Jajaran, dan seluruh anggota, Kamis (1/6/202023).

Upacara dimulai pada pukul 08.00 WIB, dengan pengibaran sang saka merah putih dihadapan peserta upacara.

Advertisement
Scroll to continue reading

Wakapolres Banggai Kompol Margiyanta, SH, MH menjadi Inspektur upacara sekaligus membacakan teks Pancasila.

Dalam upacara tersebut, tiga orang Polwan terlibat. Mereka adalah IPTU I Kadek Dian Srirahayu, STRK, MH menjadi perwira upacara, Brigpol Selvie Mandey bertugas sebagai pembaca UUD 1945 serta Briptu Fitriani Puspitasari, SH selaku pembawa acara.

Baca:  Pemda Banggai Fokus Inflasi, Alfian: Cabai Luwuk Terendah di Indonesia

“Semuanya lancar. Kami dapat menunaikan tugas dengan baik,” ucap perempuan yang bertugas di Bag Sumda Polres Banggai IPTU I Kadek Dian.

Satu per satu rekan dari kepolisian sesama Polwan pun memberi selamat dan meminta untuk foto bersama sebagai tanda kenang-kenangan.

IPTU Kadek ini menuturkan, ia di tunjuk menjadi perwira upacara oleh Kapolres Banggai AKBP Ade Nuramdani, SH, SIK, MM, mengantikan Kabag Sumda Polres Banggai AKP Zainuddin yang berhalangan.

Ibu Bhayangkari yang merupakan istri dari Kasat Lantas Polres Banggai, ini memaknai Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan.

Baca:  Alun Alun Bumi Mutiara Luwuk Dipercantik, Atlet Pentanque Banggai Gigit Jari

Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus menerus.

Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. “Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan Bhinneka Tunggal Ika,” jelasnya. *

Hpb