JAKARTA – Sejumlah daerah di Sulawesi Tengah yang menjadi tempat berusaha perusahaan perusahaan besar harus menjadi penyuplai utama kebutuhan pangan mereka.
Demikian penegasan Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai NasDem Ahmad M. Ali dalam pertemuan bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Bupati Banggai H. Amirudin, Kamis (16/12) tadi pagi bertempat kantor Kementerian Pertanian.
“Banggai itu ada perusahaan gas. Morowali dan Morowali Utara perusahaan perusahaan tambang. Kebutuhan makan mereka mestinya terpenuhi oleh hasil dari tanah disitu. Kepala daerah harus punya cara agar hasil rakyatnya dulu yang dibeli perusahaan, kekurangannya baru ambil dari luar,” tegas Ahmad M. Ali.
Terkait hal tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta Bupati Banggai segera menginventarisir lahan lahan yang bisa menjadi bagian dari program Kementrian Pertanian.
Baca juga: Kejar Target 90 Persen, Bapenda Tagih Pajak Restoran 1,1 Milyar
“Pada Kementrian Pertanian itu tidak ada bantuan. Tapi program dengan skala ekonomi yang dihitung secara presisi, sehingga dalam jangka waktu tertentu semua pengeluaran bisa kembali. Saya tunggu laporan kesiapan Banggai, kita segera buat gugus tugas, minggu kedua dan ketiga Januari 2022 mulai lihat kondisi lapangan, awal Februari kita gerak,” kata Menteri Syahrul Yasin Limpo.
Mendapat tantangan Menteri Syahrul Yasin Limpo, Bupati Banggai Amirudin yang didampingi Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan Dan Peternakan, menyatakan kesiapan daerah dan masyarakat.

“Insya Allah kami siap pak menteri. Kami segera siapkan lahan untuk program integrated farming pada daerah Keles. Sementara untuk program yang sifatnya reguler maksimun kita akan siapkan di dataran rendah. Kami pastikan siap menyambut gugus tugas Januari mendatang,” ujar Bupati Amirudin.
Setelah satu jam lebih diskusi, pertemuan berakhir dengan makan siang bersama. *
(rilis)
Discussion about this post