Luwuktimes.id— Wakil Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam di Palestina (PIJ), Dr. Muhammad al-Hindi menegaskan tidak ada pertempuran sama sekali di Gaza. Yang ada hanyalah genosida atau pembunuhan massal terhadap suatu bangsa.
Yang dimaksudkan Muhammad Al-Hindi bahwa tak ada pertempuran, karena militer Israel tidak berhadapan langsung dengan pejuang Palestina.
Justru, militer Israel hanya menargetkan warga sipil, dan barbarisme yang belum pernah terjadi sebelumnya yang disaksikan oleh seluruh umat manusia.
“Tidak ada pertempuran di Gaza, yang ada hanya genosida. Tidak ada moral, tidak ada hati nurani manusia, dan tidak ada kepatuhan terhadap hukum, dalam perilaku tentara Pendudukan Israel,” ungkap Muhammad Al-Hindi kepada saluran Al-Jazeera, Selasa (20/2/2024).
Israel berada di atas hukum dan di atas akuntabilitas. Israel membuat orang kelaparan, menyediakan 1 persen dari kebutuhan mereka, dan kemudian mengebom orang-orang yang datang untuk mengambil makanan itu.
“Tidak ada tempat tujuan yang aman bagi warga sipil, dan mereka rentan terhadap kelaparan dan genosida. Amerika Serikat meneteskan air mata buaya untuk rakyat Gaza. Pemerintahan Amerika adalah seorang Zionis yang unggul, dan Joe Biden lebih Zionis daripada Benjamin Netanyahu,” sebut Al-Hindi.
Terdapat keputusan politik Amerika untuk mengeringkan sumber daya dari Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Terdapat suara-suara dan pernyataan-pernyataan kemanusiaan yang penting, namun opini-opini tersebut tidak diterjemahkan ke dalam kebijakan.
“Ada kampanye besar-besaran yang berisi misinformasi dan penipuan. Media Barat kebanyakan menyesatkan, dan menganggap bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri. Agresi terhadap Gaza ini mengungkapkan hal ini kepada semua orang,” ujar Al-Hindi.
Meski agresi Israel di Jalur Gaza sudah memasuki bulan ke lima berturut-turut, namun kinerja perlawanan di lapangan cukup baik, menimbulkan kerugian besar di kalangan tentara pendudukan.
Setiap hari selalu ada operasi yang dilakukan oleh Israel. Brigade Al-Quds dan Al-Qassam, beberapa di antaranya terdokumentasi dalam bentuk audio dan video, dan banyak pula yang tidak, karena kondisi dan pertimbangan lapangan dan keamanan.
Jumlah korban tewas dan luka di kalangan perwira dan tentara Israel jauh lebih besar. Dan angka tersebut tidak mencerminkan jumlah sebenarnya.
“Meskipun Israel melakukan pengeboman dan pembunuhan terhadap rakyat kami di Gaza, kami hanya mendengar dari mereka kata-kata ketabahan, kesabaran, dan kesabaran,” Al-Hindi mengemukakan kondisi warga Gaza.
Discussion about this post