Sebaliknya, dukungan negeri-negeri Muslim untuk Palestina, masih sebatas mengambil peran sebagai donatur logistik dan diplomasi.
Bukan tidak berterima kasih dengan bantuan itu, akan tetapi, mengingat ukuran tuntas dari peperangan ini adalah pengusiran entitas penjajah dari Palestina dan pengembalian otoritas Palestina kepada kaum Muslim.
Benarkah Israel sekuat yang dibayangkan selama ini sehingga tidak satupun negara di dunia ini yang berani menghadapinya?
Hakikatnya bukanlah Israel yang kuat tetapi lemahnya para penguasa saat ini terutama para penguasa Muslim yang telah disetir oleh penguasa penjaga entitas Yahudi dan sekutu-sekutunya.
Penguasa-penguasa negeri Muslim masih terjebak dalam labirin pemahaman buatan Barat yang menjadikan batas teritorial, yaitu sekat-sekat nasionalisme.
Para penguasa negeri Muslim terkesan takut mengirimkan pasukan bersenjata ke medan laga Palestina karena terlanjur mengikat dirinya dengan aturan hukum internasional.
Dengan demikian kaum kafir barat dan antek-anteknya berhasil mengontrol dan memegang kendali negeri-negeri kaum muslim.
Israel menjadi kuat karena para penguasa Muslim telah menjadi antek-antek Yahudi. Padahal Allah sudah mengingatkan kaum muslimin bahwa Yahudi bukanlah bangsa yang ahli berperang. Sebagaimana Allah berfirman:
“Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kalian, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kalian, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah). Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan” (TQS Ali Imran (3: 111).
Demikian pula kecintaan terhadap kekuasaan dan jabatan membuat para penguasa mati rasa. Mereka bukan harapan umat untuk membebaskan Palestina.
Padahal memperjuangkan dan membela Palestina adalah amal yang sangat luar biasa dan besar pahalanya. Maka, inilah momentum terbaik umat Islam untuk menyadari betapa pentingnya bersama-sama mempertahankan dan mengembalikan kehormatan umat Islam.
“Berpeganglah kalian semua pada tali (agama) Allah dan janganlah kalian bercerai-berai…” (TQS Ali Imran [3]: 103)
Ayat tersebut seharusnya sudah cukup menjadi landasan bagi para penguasa negeri-negeri Muslim untuk menyerukan jihad bagi seluruh umat di setiap negeri.
Ini pula yang seharusnya membuat para penguasa Muslim dan umat Islam sadar bahwa pentingnya keberadaan payung untuk melindungi umat Islam secara totalitas. Yang tidak lain yakni sistem Islam.
Institusi yang dalam mewujudkan persatuan di bawah satu komando dan punya strategi terbaik dalam menghapus penjajahan di atas dunia termasuk genosida yang dilakukan Zionis Israel pada Palestina.
Sudah saatnya menanggalkan teori-teori barat tentang kebangsaaan dan batas-batas wilayah yang telah memotong tali persaudaraan umat Islam, yang karena batas-batas wilayahitu membuat umat Islam takut untuk menolong negeri muslim yang teraniaya. Sudah saatnya kita kembali pada aturan hidup Islam. Sebagaimana tuntunan Al-Qur’an dan sunnah.
Sebagaimana Firman Allah SWT, “Sungguh umat kalian ini adalah satu umat. Aku adalah Tuhan kalian. Karena itu bertakwalah kalian (kepada-Ku)” (TQS. Al-Mu’minun [23]: 52). *
Penulis adalah Aktivis Dakwah Remaja
Discussion about this post