LUWUK, Luwuktimes.id— Komisioner Bawaslu RI, Ratna Dewi Pettalolo menilai, di Sulteng, Kabupaten Banggai termasuk wilayah rawan konflik di pilkada serentak 2020. Sehingga dalam melaksanakan pengawasan, tak hanya Bawaslu Provinsi Sulteng, akan tetapi dibackup pula oleh Bawaslu RI.
“Nanti juga akan dibackup oleh Bawaslu RI. Karena ini (Kabupaten Banggai) menjadi salah satu daerah rawan, dalam artian karena ada kekurangan personil,” kata Ratna Dewi yang dihubungi Luwuktimes.id, Rabu (18/11).
“Dan kami menjadikan ini sebagai salah satu daerah rawan yang harus di backup. Artinya, diberikan perhatian khusus,” tambah divisi penindakan Bawaslu RI ini.
Terkait dengan kekosongan kursi, menyusul diberhentikan 4 komisioner Bawaslu Banggai juga dijelaskan mantan Ketua Bawaslu Sulteng ini.
“Akan ada rekrutmen pengisian PAW. Akan proses awal lagi,” kata Ratna Dewi.
Kapan jadwal dimulainya proses penjaringan calon anggota Bawaslu Banggai hingga periode 2023 ini, Ratna Dewi belum menyebutnya.
Baca juga: Lima Komisioner KPU di DKPP Petahana, Begini Pembelaan Tanwir
“Kami belum tentukan waktunya. Tapi kami berusaha secepatnya untuk mengisinya. Tentu dengan tetap memperhatikan taat prosedur,” jelas Ratna Dewi.
Dalam rekrutmen nantinya sambung Ratna Dewi, akan lebih selektif. Sehingga hasil penjaringan maksimal.
“Kami berharap 4 komisioner Bawaslu Banggai nantinya benar-benar orang pilihan. Dengan demikian peran pengawasan lebih maksimal,” jelas dia.
Sebenarnya tambah Ratna Dewi, secara kelembagaan kekuatan lembaga ini tidak hanya ada di kabupaten. Sebab kami punya pengawas di kecamatan, ada pengawas desa, serta saat ini sudah dibentuk pengawas TPS.
“Saya kira ini satu kesatuan kekuatan lembaga. Yang pasti tidak ada 4 orang (mantan komisioner Bawaslu Banggai) ini, tidak mengurangi kinerja kelembagaan,” tutup Ratna Dewi. *
(yan)
Discussion about this post