“Itu, kamu dari mana. Jangan direkam. Ini bukan rapat paripurna yang bisa diliput,”
Wakil Bupati Banggai, Furqanudin Masulili
Reporter Sofyan Labolo
LUWUK, Luwuk Times.ID – Grup whatsapp (GWA) Jurnalis Luwuk sontak ramai. Itu setelah sejumlah media online memposting sikap Wakil Bupati Banggai, Furqanudin Masulili yang terkesan tidak bersahabat dengan wartawan. Kalangan jurnalis pun menyesalkan sikap orang nomor dua di Kabupaten Banggai tersebut.
Dikutip dari Beritabanggai.com, baru dua minggu menjabat sebagai wakil Bupati di Kabupaten Banggai, Furqanudin Masulili mulai memperlihatkan sikap arogansi anti media massa. Furqanudin bahkan menegur wartawan yang sedang meliput dalam kunjungan Bupati Banggai di BPKAD Kabupaten Banggai, Selasa (22/6/2021).
Seperti beberapa hari sebelumnya, Bupati Banggai Amirudin dan Furqanudin masulili melakukan kunjungan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD) Kabupaten Banggai. Sejak awal kunjungan kepala daerah dan wakil kepala daerah itu, sejumlah wartawan sudah melakukan peliputan, hingga jalannya rapat bersama pejabat di lingkungan BPKAD.
Saat itu, Bupati Banggai meminta penjelasan kepada Sekab Banggai Abdullah Ali, terkait dengan sejumlah kebijakan penganggaran, termasuk TPP ASN yang hanya dianggarkan hanya 6 bulan. Setelah menjelaskan, Sekkab Abdullah Ali memberikan kesempatan kepada Kepala Bidang Anggaran BPKAD, Esriyati Farida Mahiwa, untuk memberikan penjelasan tambahan.
Saat Esriyati sedang memberikan penjelasan, situasi mengejutkan para pekerja pers itupun terjadi. Wakil Bupati Banggai Furqanudin tiba tiba memotong jalannya rapat dan menegur wartawan yang sedang mengabil gambar dalam pertemuan itu.
“Itu, kamu dari mana. Jangan direkam. Ini bukan rapat paripurna yang bisa diliput,” kata Furqan, sambil menunjuk wartawan beritabanggai yang sedang mengambil gambar video dalam petemuan itu.
Mendapat teguran dari Wakil Bupati Furqanudin, para wartawan yang ada dalam ruangan itu terpaksa keluar dari ruangan sidang TPTGR di Kantor BPKAD Banggai, yang menjadi tempat pertemuan itu.
KLARIFIKASI FURQANUDIN
Dikonfirmasi sikapnya yang terkesan anti media itu, Furqanudin Masulili menjelaskan dirinya bukan tidak suka terhadap kalangan media. Menurutnya, ia harus melarang wartawan karena memang pertemuan itu membahas sesuatu yang tidak bisa diekspos kepada publik.
“Tidak, saya bukan tidak suka media. Tapikan itu rapat internal yang belum jadi kebijakan. Jadi tidak bisa di ekspose,” kata mantan pejabat di Banggai Laut itu.
Furqanudin beralasan, dalam pertemuan itu ada hal hal yang diungkapkan yang berkaitan dengan celah kepemimpinan sebelumnya, yang tidak pantas untuk diekspos ke publik. Hal itu dilakukan untuk menjaga stabilitas hubungan dengan pemerintahan sebelumnya agar tetap kondusif.
Padahal, dalam pengamatan media, pertemuan itu tidak membahas masalah krusial dan rahasia. Pertemuan itu hanya membahas soal kebijakan anggaran pemerintah daerah, diantaranya soal kebijakan pengalokasian anggaran TPP, yang memang banyak dikeluhan sejumlah OPD dalam kunjungan bupati sebelumnya. Anehnya, saat pihak BPKAD memberikan penjelasan teknis, Furqanudin malah melarang media mengakses informasi tersebut.
(*/bb)
Discussion about this post