IKLAN
Opini

Marhaenisme dan Kedaulatan Pangan

559
×

Marhaenisme dan Kedaulatan Pangan

Sebarkan artikel ini

Pertama produksi pangan, kedaulatan pangan berarti negara atau komunitas memiliki kemampuan untuk memproduksi berbagai jenis makanan secara mandiri, sehingga tidak bergantung pada impor makanan dari negara lain.

Kedua akses pangan, semua anggota masyarakat memiliki akses yang setara terhadap pangan yang cukup dan bergizi tanpa diskriminasi. Ini mencakup akses fisik, ekonomi, dan sosial terhadap makanan.

Ketiga kepemilikan dan kontrol, kedaulatan pangan juga melibatkan kepemilikan dan kontrol atas sumber daya pertanian seperti lahan, air, benih, dan teknologi pertanian. Ini penting agar masyarakat (petani dan nelayan) memiliki kendali atas sistem pangan mereka.

Keempat keamanan pangan, kedaulatan pangan menekankan pentingnya makanan yang aman dan berkualitas tinggi, serta perlindungan terhadap risiko krisis pangan.

Kelima pertimbangan ekologi dan sosial, Konsep ini juga memperhitungkan dampak pertanian terhadap lingkungan dan masyarakat. Pertanian yang berkelanjutan dan berkeadilan sosial menjadi bagian integral dari kedaulatan pangan.

Dengan demikian, kedaulatan pangan bertujuan untuk melindungi kepentingan masyarakat dalam mengendalikan sistem pangan mereka sendiri, dan bukan hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan pemilik sumber daya.

Baca:  PDI Perjuangan dan 7 Kemenangan Jokowi

Ini adalah pendekatan yang penting dalam menjaga kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan.

Marhaen Sebagai Ujung Tombak Kedaulatan Pangan

Diatas sudah saya sebutkan bahwa marhaen adalah sebutan yang berasal dari Soekarno presiden Indonesia pertama yang digunakan untuk merujuk kepada rakyat kecil (petani, nelayan dan buruh).

Dalam konteks kedaulatan pangan petani memiliki peran penting sebagai dasar kedaulatan pangan suatu negara.

Peran petani dalam hal ini sangat fundamental dimana petani bertanggung jawab untuk menghasilkan berbagai jenis makanan seperti beras, jagung, sayuran, dan lainnya. Petani adalah produsen utama dalam rantai pasokan pangan.

Dengan meningkatnya produksi lokal, negara dapat mengurangi ketergantungannya pada impor pangan dari negara lain.

Hal ini meningkatkan kemandirian pangan. Petani yang berproduksi secara lokal dapat memastikan pasokan pangan yang aman dan berkualitas, mengurangi risiko terhadap krisis pangan.

Baca:  Oligarki Politik: Destruksi Kinerja Penegakan Hukum

Petani juga berperan dalam menggerakkan perekonomian pedesaan dan memberdayakan komunitas lokal melalui pekerjaan, produksi, dan perdagangan.

Namun yang tidak kalah penting seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya diatas adalah praktik pertanian berkelanjutan oleh petani yang dapat membantu menjaga sumber daya alam seperti tanah, air, dan keanekaragaman hayati dan adaptif dalam perubahan iklim.

Oleh karena itu, dukungan terhadap petani melalui kebijakan pertanian yang baik, akses terhadap teknologi modern, pelatihan, dan akses pasar merupakan langkah penting dalam mencapai kedaulatan pangan dan memastikan pasokan pangan yang cukup dan berkualitas bagi masyarakat.

Dengan berangkat dari konsep Soekarno tentang marhaenisme maka kita dapat bekerja bergotong royong dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan berdikari secara utuh. *

Penulis adalah aktivis dan praktisi hukum

error: Content is protected !!