LUWUK, Luwuk Times.ID – Bupati Banggai, Dr. Ir. H. Herwin Yatim, MM didampingi wakilnya Drs. H. Mustar Labolo, M.Pd menghadiri kegiatan berlabel focus group discussion pandemic, inovasi dan kebangkitan ekonomi daerah.
Agenda secara virtual itu dilaksanakan di ruang rapat khusus kantor Bupati Banggai dan diskusi itu dipimpin Ketua Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TIRBN) Prof. Dr. Eko Prasijo, mag.rer.publ di Jakarta.
Pada momentum itu, Bupati Banggai diminta menjadi narasumber. Rilis yang diterima Luwuk Times, Selasa (19/01), dalam pemaparannya Bupati Banggai menjelaskan bagaimana strategi dan inovasi daerah Kabupaten Banggai dalam penanganan Covid-19.
Sedikitnya ada empat faktor utama strategi dan inovasi daerah yang diterapkannya. Pertama kata Bupati Banggai, respons cepat tanggap atau quick wins, penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi dan penyediaan jaringan pengaman sosial.
Dari keempat faktor utama strategi dan inovasi tadi, Bupati Banggai memaparkan lebih detail.
Pertama, Respon cepat tanggap/Quick Wins. Bupati Banggai menjelaskan, membentuk gugus tugas percepatan penanganan Covid 19, menetapkan dan mensosialisasikan regulasi/protocol covid-19 dan status bencana daerah, memberikan edukasi covid-19 kepada masyarakat, pendataan dan pemeriksaan warga yang tiba dari zona merah serta pengawas dengan standar protokoler kesehatan pada jalur masuk diperbatasan antar kabupaten.
Kedua kata Bupati Banggai, dalam penanganan kesehatan, Pemda Banggai menyiapkan ruang isolasi khusus covid-19 di RSUD Luwuk dan Rumah Sakit darurat. Menggerakan seluruh potensi daerah dan masyarakat untuk penanganan covid-19. Menyiapkan fasilitas rumah sakit darurat, Pemda Banggai menempatkan 50 tempat cuci tangan dan 30 bilik sterilsasi yang di titik-titik keramain di kota Luwuk.
Ketiga, penanganan dampak ekonomi ditujukan untuk menjaga terpenuhinya kebutuhan pokok dan ketahanan pangan daerah. Utamanya untuk pencegah dampak panic buying serta pemberian insentif dan stimulus kepada pelaku UMKM yang terkena dampak ekonomi.
Keempat lanjut Bupati Banggai, penyediaan jaring pengaman sosial dengan menggerakan seluruh potensi masyarakat sampai ketingkat desa dan dunia usaha untuk bersama-sama pemerintah daerah untuk saling membantu sesama.
ANGKA KEMISKINAN TURUN
Masa pandemi tak membuat aktivitas ekonomi di daerah ini menjadi lesu. Bahkan kata Herwin Yatim terjadi geliat ekonomi di era pandemi ini.
Ada empat pointer yang disampaikan politisi PDI Perjuangan ini di masa pendemi. Yaitu menggeliatnya aktifvitas pasar tani online, menggeliatnya faktor pariwisata dengan fokus penguatan sumber daya lokal desa, daya saing produk lokal UMKM yang tetap terjaga dan Iklim inovasi yang stabil.
Dan itu dapat dibuktikkan dengan menurunnya angka kemiskinan.
Herwin Yatim menyebut, angka kemiskinan di Kabupaten Banggai tahun 2018 mencapai 9,12% sampai dengan 2021 saat ini turun 6,5%.
“Ahlamdulillah mengalami penurunan drastis,” tutur Bupati Banggai.
Ada lima rekomendasi terkait inovasi daerah dalam menghadapi pandemi covid-19. Pertama kata Herwin, pimpinan sebagai role model mampu bertransformasi sebagai pimpinan virtual yang wajib memiliki keterampilan jejaring sosial (facebook, twiter, instagram, line, dll).
Kedua, pemerintah daerah mendorong terbangunnya jaringan telekomunikasi secara merata, terutama di daerah terpencil, agar tercipta komunikasi yang efektif dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi di daerah, demi menunjang perekonomian nasional.
Ketiga, Peningkatan SDM ASN agar mampu menguasai informasi dan teknologi utamanya dalam menghadapi revolusi 4.0 dan new normal.
Keempat, pemanfaatan secara maksimal group whatsapp di masing-masing perangkat daerah untuk membahas strategi peningkatan pelayanan public pada masa pandemi.
Dan kelima, mengalokasikan anggaran untuk pengadaan sarana prasarana pelayanan berbasis teknologi atau online. *
(yan)
Discussion about this post