IKLAN
Opini

Mengumpulkan Kebiasaan Baik dan Mengurangi Kebiasaan Buruk

276
×

Mengumpulkan Kebiasaan Baik dan Mengurangi Kebiasaan Buruk

Sebarkan artikel ini
Ferdy Moidady

Oleh: Ferdy Moidady

HIDUP manusia adalah rangkaian tindakan-tindakan. Dan sebagian dari tindakan-tindakannya ada yang berulang-ulang. Ini disebut sebagai kebiasaan. Ada kebiasaan-kebiasaan di kamar kecil, di dapur, di tempat kerja, di tempat ibadah, di kendaraan dan lainnya. Ada 1001 kebiasaan kita, sebagian disadari dan lainnya tak tersadari.

Kebiasaan memiliki dampak yang kuat pada kualitas hidup kita. Sebagian besar dari kita memiliki ruang untuk perbaikan dalam hal ini, dan perubahan itu mungkin bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan tekad yang kuat dan kesadaran akan arti pentingnya, kita dapat mencapai perubahan yang signifikan.

Kebiasaan baik akan berakibat baik, dan kebiasaan buruk berakibat buruk. Disadari atau tidak, sebagian hidup kita adalah upaya menambah kebiasaan baik dan mengurangi kebiasaan buruk. Dengan banyaknya kebiasaan baik, akan banyaklah kebaikan yang kita peroleh secara lahir dan batin (jasmani dan ruhani).

Tulisan ini, adalah upaya sederhana mengamati ‘mengumpulkan/menambah kebiasaan baik dan mengurangi kebiasaan buruk.’

Mengumpulkan Kebiasaan Baik: Kebiasaan baik adalah tindakan positif yang kita lakukan secara konsisten. Ini bisa mencakup olahraga teratur, pola makan sehat, tidur yang cukup, dan waktu untuk refleksi dan meditasi dan lainnya. Kebiasaan baik juga mencakup aspek sosial seperti kebaikan kepada orang lain, mendukung teman dan keluarga, serta berkontribusi pada komunitas dan sejenisnya. Proses mengembangkan kebiasaan baik sering kali dimulai dengan penentuan tujuan yang jelas, rencana tindakan yang terukur, dan kedisiplinan untuk melakukannya.

Mengurangi Kebiasaan Buruk: Diakui atau tidak, adalah kenyataan bahwa kita semua memiliki kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk adalah tindakan negatif yang kita ulangi secara otomatis. Contoh-contohnya bisa termasuk merokok, makan berlebihan, menunda pekerjaan, atau menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dan lainnya. Penting untuk memahami bahwa mengurangi kebiasaan buruk bukanlah proses yang instan, tetapi suatu perjuangan yang memerlukan waktu dan upaya. Kunci untuk mengatasi kebiasaan buruk adalah kesadaran diri, kemauan untuk berubah, dan dukungan dari lingkungan sekitar.

Baca:  Meningkatkan Kualitas dan Kesejahteraan Guru serta Sekolah Melalui BUMS

Kalau kita coba sedikit merenungi dan mengkritisi diri sendiri, kita akan menemukan beberapa kebiasaan baik kita. Kita juga menemukan beberapa kebiasaan buruk kita. Tentulah, kita tidak berdiam diri. Kita ingin menambah kebiasaan-kebiasaan baik. Dan mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk. Kita pun mulai mencari cara untuk itu. Atau ingin mengetahui yang terkait kebiasaan.

Kesadaran adalah elemen utama dalam mengumpulkan kebiasaan baik dan mengurangi kebiasaan buruk. Ketika kita menjadi lebih sadar akan tindakan-tindakan kita, kita dapat mengevaluasi dampaknya pada diri kita dan orang lain. Ini memungkinkan kita untuk membuat pilihan yang lebih bijak dan sejalan dengan nilai-nilai dan tujuan kita. Pada saat yang sama, kesadaran juga membantu kita mengidentifikasi pemicu-pemicu kebiasaan buruk dan mengembangkan strategi untuk mengatasi mereka.

Penambahan kebiasaan baik dan pengurangan kebiasaan buruk adalah langkah penting menuju perubahan positif dalam hidup kita dan dalam masyarakat. Tidak ada jalan yang mudah, tetapi dengan tekad, kesadaran, dan dukungan, kita dapat membangun kehidupan yang lebih baik untuk kebaikan diri sendiri atau orang lain di sekitar kita.

Sebagai tambahan wawasan, ada beberapa tinjauan psikologi terhadap penambahan kebiasaan baik dan pengurangan kebiasaan buruk. Ini melibatkan beberapa konsep dan teori psikologis. Beberapa hal telah diringkas (disederhanakan), yaitu;

Baca:  Solusi Islam Mengenai Perburuhan

Motivasi: Motivasi merupakan faktor penting dalam mengubah kebiasaan. Teori motivasi, seperti Teori Kendali Sosial atau Teori Harapan, dapat digunakan untuk memahami bagaimana seseorang dapat memotivasi diri sendiri untuk melakukan perubahan.

Pembentukan Kebiasaan: Sebuah kebiasaan terbentuk melalui perpaduan motivasi, kemudahan, dan pemicu (trigger). Psikologi perilaku dan pembentukan kebiasaan dapat membantu seseorang memahami bagaimana kebiasaan baik dapat ditanamkan dan dipertahankan.

Penguatan Positif dan Hukuman: Konsep penguatan positif dan hukuman dari teori belajar dapat digunakan untuk memperkuat kebiasaan baik dan mengurangi kebiasaan buruk. Ini melibatkan memberikan hadiah atau konsekuensi yang sesuai untuk tindakan-tindakan tertentu.

Kendali Diri: Psikologi kendali diri atau self-regulation menjelaskan bagaimana seseorang dapat mengontrol impuls dan mengatasi hambatan dalam mencapai tujuan perubahan perilaku.

Siklus Perubahan: Mengidentifikasi tahapan-tahapan yang umumnya dilalui individu saat mencoba mengubah kebiasaan mereka, mulai dari prakontemplasi hingga pemeliharaan siklus perubahan kebiasaan buruk ke baik.

Ketahanan Terhadap Kejenuhan: Psikologi ketahanan atau resiliensi dapat membantu individu mengatasi tantangan dan kegagalan selama proses perubahan kebiasaan buruk ke baik.

Dukungan Sosial: Pentingnya dukungan dari teman, keluarga, atau kelompok sebaya dalam meraih dan mempertahankan penambahan dan pengurangan kebiasaan baik apapun.

Perubahan kebiasaan dari buruk ke baik, memerlukan komitmen, kesabaran, adaptabilitas dan pastinya doa. Ini, butuh perjuangan. Butuh pengobanan (lahir batin).

Semoga Tuhan selalu membantu kita untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan baik dan mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk.

Semoga Tuhan juga, memudahkan dan menguatkan anak-anak kita memperoleh kebiasaan- biasaan baik dan mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk, tanpa henti. Tanpa henti. *

Baca: Guru Sejarah Sebagai Inspirator

error: Content is protected !!