Luwuk Times, Jakarta— Kekuatan militer Pendudukan Israel kian hari makin tergerus. Anggaran sangat besar yang dikucurkan Pendudukan Israel terkuras habis, hanya untuk membiayai kebutuhan perang ‘Badai Al-Aqsha’, yang tidak memberikan jaminan kemenangan.
Alih-alih pergerakan militer Pendudukan Israel menyerbu pejuang Palestina yang terdiri dari beberapa faksi. Akan tapi nyatanya hanya mampu membombardir warga sipil tak berdosa di sejumlah wilayah di Jalur Gaza.
Sementara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas dan faksi lainnya seperti Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ) dengan leluasanya meluluhlantakkan pasukan Israel.
Saban hari tank-tank lapis baja, kendaraan pengangkut pasukan hingga tentara mampu dihancurkan. Bahkan, jika dirata-ratakan, setiap satu jam 12 menit, Brigade Al-Qassam mampu menghancurkan 1 tank lapis baja yang lalulalang di Gaza.
“Dalam 3 hari terakhir, dirata-ratakan setiap 1 jam 12 menitnya, Brigade Al-Qassam berhasil menghancurkan 1 kendaraan berat militer musuh,” ungkap Juru Bicara Al-Qassam seperti yang dirilis Samaa News, Selasa (21/11/2023).
Pernyataan Jubir Brigade Al-Qassam Abu Ubaida
Media Resmi Hamas merilis pernyataan Jubir Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida pada Selasa dini hari. Pernyataan Abu Ubaidah dalam sebuah video itu seperti dilansir Okenesia.com pada Selasa, pagi ini.
Abu Ubaidah mengawali pernyataan dengan mengungkap pada hari ke empat puluh lima Pertempuran Taufan Al-Aqsa. Mereka mengirimkan salam kepada semua putra orang-orang dermawan yang tabah di Gaza, pintu gerbang dunia menuju kehormatan dan kebebasan, yang mengajarkan kepada dunia arti dari kepahlawanan dan pengorbanan.
“Pada hari ke-45 Pertempuran Taufan Al-Aqsa, kami bangga kepada masyarakat Jalur Gaza, Aqsa kami yang teguh, dan Tepi Barat!” ungkap Abud Ubaidah.
Ia juga mengurai progress pencapaian Brigade Al-Qassam. Aksi jihad Brigade Al-Qassam yang paling menonjol dalam 72 jam terakhir.
Yakni, mujahidin mampu menargetkan 62 kendaraan militer, termasuk 10 kendaraan tentara.
“Mujahidin kami masih terlibat dalam bentrokan sengit di beberapa medan tempur di sekitar Gaza. Mujahidin kami melakukan sejumlah operasi khusus melawan pasukan musuh, yang mengakibatkan kematian langsung. Mujahidin kami menargetkan pengangkut pasukan Zionis dengan rudal Al-Yassin, langsung menghantamnya, dan tiga tentara keluar dari sana dan mujahidin kami menargetkan mereka. Mujahidin kami bahkan mendengar teriakan tentara musuh dan mereka meminta bantuan,” katanya.
Brigade Al-Qassam melakukan penyergapan terhadap pasukan berjalan kaki di barat daya Gaza pada hari Sabtu.
Mujahidin di Tawam menargetkan pengangkut pasukan dan menyerangnya secara langsung. Tiga tentara keluar dan langsung menghabisi mereka dengan roket anti-personel.
Pasukan Al-Qassam juga menyergap musuh saat mereka menunggu pasukan penyelamat, dan menyebabkan banyak kematian. Tidak kurang dari 7 orang di situ, man Mujahidin kembali ke pangkalan mereka dengan selamat.
Dua puluh lima pasukan elit Al-Qassam melakukan serangan gabungan terhadap pasukan musuh di Rumah Sakit Al-Rantisi. Menghancurkan sebuah tank dan pengangkut pasukan, dan menewaskan empat tentara musuh. Di penyerangan itu, satu mujahidin syahid dalam serangan terhadap pasukan musuh yang bersembunyi di Rumah Sakit Al-Rantisi.
Abu Ubaidah menyebut bahwa tujuan penjajah dalam perang ini adalah untuk menghancurkan dan membunuh warga sipil semata.
“Keadaan linglung dan panik kebijakan musuh dalam menangani kejahatannya merupakan indikasi mereka tidak yakin bisa menang. Agresi mereka akan dipatahkan, dan kemauan kami tidak akan dipatahkan!” tegas Abu Ubaidah.
Ada hal menarik yang disampaikan Abu Ubaidah. Mujahidin yang berada di medan tempur mendapati kejelasan, bahwa ketika musuh tidak dapat menarik mundur kendaraannya (karena rusak), dia akan mengebom kendaraan tersebut dari udara dalam upaya untuk menghapus jejak kekalahannya.
“Kalau kalian perhatikan pola perangnya. Tank Israel dilaporkan masuk ke sebuah jalan, para mujahidin dilaporkan menjebak atau bertempur lalu terjadi serangan udara. Ternyata, serangan udara itu tujuannya menghancurkan tank-tank mereka sendiri, sehingga tidak bisa dibongkar oleh pasukan Islam,” ungkap dia.
Abu Ubaidah menjelaskan, karena tidak bisa menghancurkan terowongan, dan tidak bisa mengalahkan prajurit tempur mujahidin, maka militer Pendudukan Israel hanya melampiaskan kemarahan ke rumah sakit, sekolah, dan kamp pengungsian. Mereka tak bisa sama sekali menemukan bukti dan mengarang sendiri buktinya. *
Ikuti terus berita kami di Google News
Discussion about this post