Reporter Sofyan Labolo
Luwuk Times– Pejuang olahraga. Begitu istilah Bupati Banggai H. Amirudin Tamoreka buat para atlet Banggai pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Sulteng.
Mereka sukses membawa nama harum daerah. Menggondol medali terbanyak (80 emas, 65 perak dan 76 perunggu). Kabupaten Banggai juara umum pada pesta olahraga empat tahunan itu.
(Klik juga: Ukir Sejarah Olahraga Level Regional, Banggai Juara Umum Porprov IX Sulteng)
Tidak ada perayaan atas capaian kampiun tersebut. Semisal road show keliling kota. Sembari para pejuang olahraga membawa tropi juara Porprov Sulteng.
Agenda itu perlua ada. Karena Banggai mengukir sejarah. Satu-satunya kabupaten yang mampu menggeser Kota Palu sebagai langganan juara umum.
Bonus atlet peraih medali emas, perak dan perunggu menjadi persoalan berikutnya. Hingga kering keringat para pejuang olahraga, reward tak kunjung ditunaikan.
(Klik juga: Besaran Bonus Atlet Masih Rahasia, Bupati Banggai: Insya Allah Menggembirakan)
Bukan berarti KONI, terlebih lagi Pemda Banggai lepas tangan. Keterlembatan pembayaran bonus, bukan karena faktor sengaja. Tapi aturan lah yang menjadikan kondisi seperti itu.
(Klik juga: Bonus Atlet Banggai Terlambat Bayar, Begini Penjelasan DPRD)
Pemda Banggai pun merealisasikan pembayaran bonus lewat APBD tahun 2023. Kabarnya, 20 juta peraih medali emas, 10 juta perak dan 5 juta perunggu. Bahkan pelatih terjatahkan 10 persen dari medali yang ditorehkan masing-masing atletnya.
APBD 2023
Informasinya, Pemda Banggai telah mengalokasikan dana hibah untuk KONI yang bersumber dari APBD 2023 sebesar Rp 3,750 miliar.
Discussion about this post