
Banggai, Luwuk Times— Jumat 9 Mei 2025, tak sekadar salah satu hari bersejarah buat Amirudin Tamoreka dan Furqanuddin Masulili (AT-FM).
Mengingat keduanya (AT-FM) resmi ditetapkan DPRD Banggai lewat rapat paripurna sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banggai periode 2025-2030.
Tapi pada Jumat berkah tersebut, H. Saripudin Tjatjo juga turut merasakan aura serupa.
Berkapasitas sebagai Ketua DPRD Banggai, politisi senior Partai Golkar ini memimpin rapat paripurna.
Sekilas kita hanya bisa menyimak bahwa Saripudin Tjatjo lah yang membacakan pengumuman penetapan paslon dan usulan pemberhentian dan pengangkatan Bupati dan Wakil Bupati Banggai.
Tapi dibalik itu, sejarah politik Kabupaten Banggai mencatat bahwa baru kali ini marga Tjatjo tampil mendapat kepercayaan Istimewa tersebut.
Dan Om Arif sekaligus mampu memecahkan mitos buat Trah Tjatjo.
Bagi kalangan politisi Kabupaten Banggai, marga Tjatjo sudah tak asing.
Sebelum Om Arif sapaan Saripudin Tjatjo, ada dua nama yang sudah malang melintang pada dunia para politikus ini.
Unsur Pimpinan DPRD

Mereka adalah Tadjudin Tjatjo dan Baharudin Tjatjo. Keduanya telah alrmahum.
Tidak tanggung-tanggung kiprah keduanya.
Tadjudin Tjatjo pernah menjabat sebagai anggota DPRD Banggai 1997-1999 dan 1999-2004. Ia berasal dari Partai Golkar.
Sedang Baharudin Tjatjo menjabat mulai 1999-2004 dan 2004-2009. Yang bersangkutan mewakili Partai Bulan Bintang.
Baik Om Lole sapaan Tadjudin Tjatjo maupun Om Din sapaan Baharudin Tjatjo, keduanya masuk dalam unsur pimpinan DPRD Banggai.
Meski begitu tak berkesempatan mendapat legitimasi membacakan pengumuman penetapan paslon pada rapat paripurna DPRD Banggai.
Termasuk membacakan usulan pemberhentian dan pengangkatan Bupati dan Wakil Bupati Banggai. Dan ruang itu hanya Om Arif yang miliki.
Tentang itu, Om Arif hanya berujar singkat.
“Semua terpulang pada garis tangan,” kata Om Arif bertempat ruang kerja Ketua Komisi 2 DPRD Banggai, Irwanto Kulap, belum lama ini. *
Sofyan Labolo
Discussion about this post