Kolom Syarif

Paradigma Baru Kepemimpinan, Cawe-Cawe Kok Dipermasalahkan?

649
×

Paradigma Baru Kepemimpinan, Cawe-Cawe Kok Dipermasalahkan?

Sebarkan artikel ini

Pemimpin harus logis (benar), harus etis (baik) dan pemimpin harus memiliki  estetika-seni  (Cak Nun, 2020).

Pemimpin, tim serta rakyat harus dalam satu garis lurus yang konsisten dan komitmen.

Untuk menginspirasi Tim nya, Pemimpin tidak harus sempurna, tetapi kemampuan mengatasi masalah itulah yang akan menginspirasi Tim dan anak buahnya.

Prinsip sebuah leadership adalah “Jangan menjadi pemimpin bila tidak mau bertanggungjawab, karena kerja para staf dan tim akan saling menyalahkanā€¯.

Yang diharapkan rakyat dari sebuah kepemimpinan adalah tindakan dan tanggungjawab

Tanpa tindakan, teori hanya sederetan tulisan, maka Pemimpin harus mampu mengarahkan, menggerakkan dan mempengaruhi tim dan seluruh staf bahkan rakyatnya agar teori-teori dapat menjadi kenyataan dan bermanfaat bagi rakyat. 

Seorang Pemimpin tak perlu mendokumentasi untuk mendapatkan popularitas dan pujian atas  apa saja yang telah ia lakukan, karena ia meyakini sudah ada malaikat yang ditugaskan Allah untuk mencatat dan mempublikasikannya.

Baca:  Makna Luruskan Shaf dan Rapatan: Sebuah Pembelajaran Kepemimpinan

Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib sangat menginspirasi para Pemimpin kita saat ini.   

Menurut Ali Bin Abu Thalib bila kita perhatikan pikiran kita ia akan menjadi kata-kata.

Bila kita perhatikan kata-kata kita, ia akan menjadi Tindakan.

Bila kita memperhatikan tindakan, ia akan menjadi kebiasaan.

Bila kita memperhatikan kebiasaan, maka ia akan menjadi karakter.

Dan bila kita memperhatkan karakter, maka ia akan menentukan nasib dan masa depan kita.

Ali Bin Abu Thalib bahkan pernah menyebutkan bahwa bila Doa ku di kabulkan oleh Allah Aku bersyukur. Dan bila tidak dikabulkan oleh Allah Aku lebih bersyukur, karena doa pertama adalah pilihanku sedang yang kedua adalah pilihan Allah.

Seorang pemimpin menurut filsafat Jawa jangan mudah heran, jangan mudah kagetan, jangan mudah terkejut, dan jangan manja.

Baca:  Berhenti Menjadi Penurut Politik Firaun

Pemimpin harus menjadi seperti bulan dan matahari, dapat menerangi di ketika gelap, dapat memberikan cahaya ketika kabut dan dapat menghidupkan kemalasan, kejenuan dan kegelisahan rakyatnya. 

Penilaian diri seorang pemimpin dari ucapannya. Penilaian fisik seorang pemimpin dari pakaiannya. Penilaian gaya kepemimpinan dari tindakannya. Dan bila kita melihat akhlak dan moral seorang pemimpin adalah dari agama nya. 

Seorang pemimpin harus memiliki keberanian untuk bermimpi, bila ia tidak berani bermimpi mencapai cita-cita nya maka ia akan menjadi pekerja dan anak buah untuk mencapai cita-cita orang lain. 

Bung Karno pernah mengatakan bermimpi lah setinggi langit, bila engkau jatuh  maka akan jatuh di antara bintang-bintang.

Perjuangan bangsa mengusir penjajah lebih mudah, dari pada melawan bangsamu sendiri.

Sama halnya kata Nabi SAW bahwa perang paling besar adalah perang melawan hawa nafsu. *

error: Content is protected !!