DKISP Kabupaten Banggai

Opini

Pesona Suku Bajo Desa Jayabakti Untuk Indonesia

996
×

Pesona Suku Bajo Desa Jayabakti Untuk Indonesia

Sebarkan artikel ini

Oleh: Ronaldi Timpola

KEDATANGAN official program tanah air beta dari trans TV menjadi Moment berharga bagi masyarakat Suku Bajo untuk memperkenalkan pesona keindahan dan keunikan desa Jayabakti sebagai desa terpadat di dunia.

Program Tanah Air Beta merupakan sebuah tayangan berkonsep dokumenter yang akan menampilkan eksplorasi keindahan dan kebudayaan yang ada di Indonesia dengan mengunjungi suku atau daerah tertentu dan langsung berinteraksi dengan warga setempat.

Program ini menempilkan para selebriti secara bergantian akan menjelajahi keindahan daerah-daerah atau suku-suku di Indonesia. Penonton akan disuguhi berbagai cerita menarik dan inspiratif dan kebudayaan suku atau daerah tersebut serta potret keseharian warga setempat.

Kepala Desa Jayabakti dan jajarannya beserta para tokoh adat. Desa Bajo Jayabakti mendapat kesempatan menjadi bagian dari tayangan dokumenter Program Tanah air beta Trans TV.

Dalam momen berharga itu, Pemerintah desa Jayabakti bersama tokoh masyarakat dan tokoh adat menyambut kedatangan Oficial Program Tanah Air beta dengan memperkenalkan keunikan dari desa jayabakti.

Jika kita mendengar Suku Bajo, ialah suku laut yang tersebar di sudut-sudut pesisir nusantara, maka disinilah salah satu kelompok suku ini bermukim.

Baca:  Warga Dusun III Desa Longkoga Barat Bualemo tak Puas Kinerja PLN

Jayabakti terletak di suatu pesisir di Kecamatan pagimana, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Bagi suku bajo laut merupakan habitat sesungguhnya untuk kelangsungan hidup.

Sehingga menurut suku bajo, dekat dengan laut berarti dekat dengan rezeki.

Jayabakti memiliki luas wilayah 14.597 km persegi, dengan jumlah populasi 5022 jiwa dan saat ini tercatat ada 1322 kepala keluarga yang mendiami desa jayabakti dengan mayoritas mata pencarian nelayan dan selebihnya ada yang berprofesi sebagai tenaga pendidik, kesehatan, pengusaha hasil laut dan lain-lain.

Beberapa artikel menyebutkan desa jayabakti merupakan salah-satu desa terpadat di dunia.

Ada beberapa hal unik dan menarik yang dapat kita temui di tempat ini, mulai dari kearifal lokal yang ada di desa ini sungguh luar biasa, rumah di atas laut, dalam satu rumah dihuni oleh 3 bahkan 5 kepala keluarga.

Semua rumah penduduk di jayabakti merupakan rumah tradisional non-permanen, dengan dinding rumah terbuat dari kayu dan atapnya terbuat dari bahan seng atau daun rumbia.

Lahan rumah penduduk suku bajo seluruhnya terbuat dari bahan papan kayu yang disusun sedemikian rupa sehingga kokoh untuk dipijak.

Baca:  Bayi Pertama Pasangan Wahyu-Firda itu Diberi Nama Sulianti

Tarian khas Putri papu yang mengisahkan asal-usul suku bajo. Desa jayabakti, bukan hanya merupakan tempat dimana kita bisa menyaksikan kehidupan masyarakat adat yang hidup secara tradisional.

Sajian pemandangan alam sekitar kawasan yang indah seperti Pulau Tinalapu juga menambah alasan untuk memasukkan desa ini sebagai salah-satu destinasi wisata yang menarik perhatian para pengunjung.

Peneliti asal Amerika Serikat Melissa Irlando dari Universitas Copenhagen, menemukan ternyata tubuh manusia suku bajo bisa beradaptasi di dasar laut.

Penduduk suku ini, mereka bisa menyelam selama 13 menit. Selain itu, mereka menghabiskan 60 persen waktu mereka dalam sehari dengan menyelam. Penyelaman dilakukan untuk mencari ikan.

Dari hasil penelitian Dr. Melissa menemukan bahwa warga suku bajo ini teryata secara genetis telah beradaptasi, hal ini yang menyebabkan mereka bisa menyelam lebih lama dari kebanyakan manusia pada umumnya.

Dengan adanya program Tanah air beta TRANS TV, kehidupan masyarakat dan eksistensi suku bajo bisa dikenal oleh masyarakat umum dan tentunya menambah wawasan kita mengenal lebih dekat Kehidupan suku Bajo yang ada di Nusantara. *

(Penulis adalah anggota Karang Taruna Sikarimanang Desa Jayabakti)

error: Content is protected !!