JAKARTA— Kepala Biro Politik, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Ismail Haniyeh menghembuskan napas terakhirnya, (Rabu, 31/7/2024) di Teheran, Iran. Ia berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru.
Sang mujahid yang dikenal komitmen di garis perjuangan itu mengakhiri tugas duniawinya menghadap Sang Maha Khalik. Duka mendalam datang tak hanya bagi warga Palestina, tapi bagi mereka yang mencintai jalan perjuangan.
Namun, tahukah anda siapa Ismail Haniyeh?
Nama lengkapnya adalah Ismail Abdel Salam Ahmed Haniyeh. Ia lahir pada 23 Januari 1962 (atau 1963) di kamp pengungsi Beach, Gaza, tempat keluarganya mengungsi dari Desa Al-Joura di Distrik Ashkelon yang diduduki Israel.
Haniyeh kecil menempuh pendidikan dasar dan menengah di sekolah-sekolah UNRWA. UNRWA adalah lembaga milik PBB.
Haniyeh menyelesaikan pendidikan menengah atas dari Institut Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Pada tahun 1987, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Gaza dan meraih gelar BA dalam Sastra Arab. Haniyeh juga menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Islam Gaza.
Selama masa kuliahnya, Haniyeh aktif dalam Dewan Serikat Mahasiswa dan juga tertarik pada kegiatan olahraga.
Ismail Haniyeh memegang beberapa posisi di Universitas Islam Gaza sebelum menjadi dekan pada tahun 1992.
Pada tahun 1997, ia juga menjabat sebagai Kepala Kantor Sheikh Ahmed Yassin setelah dibebaskan oleh Israel.
Sementara untuk pengalaman politiknya, Ismail Haniyeh ditangkap oleh Pendudukan Israel pertama kali pada tahun 1987, tidak lama setelah pecahnya Intifada Palestina.
Dia ditahan selama 18 hari, lalu ditangkap lagi pada tahun 1988 selama enam bulan.
Pada tahun 1989, Haniyeh kembali dipenjara oleh Israel atas tuduhan keterlibatan dengan Gerakan Hamas, di mana ia menghabiskan tiga tahun dalam tahanan.
Setelah itu, ia diasingkan ke daerah Marj al-Zuhur di Lebanon Selatan, tetapi kembali ke Jalur Gaza setelah menghabiskan satu tahun di pengasingan setelah penandatanganan Perjanjian Oslo dan menjadi kepala Blok Islam di universitas.
Haniyeh memimpin daftar perubahan dan reformasi, yang memenangkan mayoritas kursi di Dewan Legislatif Palestina dalam pemilihan legislatif pada awal Januari 2006.
Ia menjadi kepala pemerintahan Palestina yang dibentuk oleh Hamas pada Februari 2006.
Ia pernah mengalami upaya pembunuhan dan pelecehan, seperti pada 6 September 2003, ketika tangannya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan beberapa pemimpin Hamas, termasuk Sheikh Ahmed Yassin.
Ismail Haniyeh terpilih oleh Dewan Syura Hamas sebagai Kepala Biro Politik pada 6 Mei 2017. Jabatan ini ia emban hingga akhir hayatnya.
Ismail Haniyeh selalu menjadi target pembunuhan oleh tentara Israel. Pada 10 November 2023, pesawat tempur Israel membom cucu perempuan Haniyeh saat berada di sebuah sekolah yang melindungi pengungsi. Di tragedi ini, Haniyeh selamat.
Sekitar 10 hari kemudian, cucu laki-laki tertuanya menjadi martir setelah serangan udara Israel terhadap rumahnya.
Pada 1 April 2024, polisi Israel menangkap salah satu saudara perempuan Haniyeh di dekat kota Beersheba di Negev dengan tuduhan berkomunikasi dengan anggota gerakan tersebut.
Pendudukan Israel juga membunuh 3 putra Ismail Haniyeh pada 10 April 2024. Mereka sedang mengendarai mobil dengan 5 anak mereka untuk menjalin silaturahmi dan mengucapkan selamat kepada warga pada kesempatan Idul Fitri.
Lebih dari 80 orang dari keluarga Haniyeh menjadi martir, termasuk anak-anaknya, saudara-saudaranya, cucu-cucunya, dan keluarganya.
Jabatan Ismail Haniyeh
Ia menjadi Perdana Menteri Palestina dari 2006 hingga 2010. Ia pernah menjabat sebagai anggota Parlemen Palestina.
Kepala Hamas di Gaza pada 2013.
Presiden Umum Hamas dari 2017 hingga sekarang.
Sekretaris Dewan Pengawas Universitas Islam Gaza.
Direktur Urusan Administratif di Universitas Islam.
Direktur Urusan Akademik di Universitas Islam.
Anggota Dewan Pengawas Universitas Islam.
Anggota Komite Dialog Tertinggi gerakan dengan faksi-faksi Palestina dan Otoritas Palestina.
Anggota Komite Tindak Lanjut Tertinggi Intifada, mewakili Hamas.
Direktur, Kantor Sheikh Ahmed Yassin.
Anggota kepemimpinan politik gerakan.
Anggota Badan Administratif Tertinggi Masyarakat Islam
Presiden Klub Masyarakat Islam di Gaza selama sekitar sepuluh tahun.
Selamat jalan Sang Mujahid!!! Darahmu menjadi pelecut energi generasi berikutnya. Tugasmu di dunia ini telah berakhir. * stp
Baca: Beragam Topik Dibahas, Mantan Wapres Jusuf Kalla Bertemu Pimpinan Hamas di Qatar
Discussion about this post