TOUNA, Luwuktimes.id— Jika tiada aral melintang tanggal 27 November 2024, pemilihan kepala daerah (pilkada) di Indonesia akan dihelat secara serentak.
Tercatat ada 545 daerah yang akan menggelar pilkada serentak, terdiri dari 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.
Di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), selain pilkada gubernur ada 1 kota dan 12 kabupaten yang akan melaksanakan pilkada serentak.
Satu diantara 12 kabupaten di Sulteng yang pilkadanya diprediksi akan berjalan ketat dan “panas” adalah Kabupaten Tojo Una-Una (Touna).
Hasil pantauan Luwuk Times terhadap dinamika politik di Touna, kini telah muncul sederet nama yang siap “bertarung” memperebutkan “Kursi Touna Satu”.
Sedikitnya sudah 6 nama yang telah mendaftarkan diri ke partai politik (parpol), dengan harapan dapat diusung menjadi calon bupati Touna.
Diantaranya terdapat nama Admin AS Lasimpala (mantan wakil bupati), Taslim Dg Lasupu (mantan sekda), Sovianur Kure, Syamsudin Pay, Salim Muhaimin dan Ir H. Rendy Affandi Lamadjido.
Dari jalur perseorangan (independent), ada pasang calon yang telah mendaftar ke komisi pemilihan umum (KPU) Kabupaten Touna.
Yakni, pasangan Drs Abdul Agfar Patanga berpasangan dengan Haerul Willah dan pasangan Syamsurijal Labatjo – Syaiful B. Laboraahima.
Jelang dilaksanakannya pilkada bupati Touna tahun 2024, nama Ir H Rendy Lamadjido, sontak ramai diperbincangkan dan kini viral.
Viralnya nama H Rendy Affandi Lamadjido, mantan anggota DPR RI tiga periode dari PDIP, bukan tanpa sebab.
Paling tidak setelah H Rendy Lamadjido resmi mendaftar dibeberapa partai politik untuk menjadi calon bupati Touna, memori sebagian masyarakat Touna seakan ditarik lagi pada kejadian Pilkada tahun 2020.
Kala itu, pada perhitungan suara pilkada Touna yang diikuti 4 pasang. H Rendy Lamadjido – Drs. Hasan Lasiata, incumbent Mohammad Lahay – Ilham, SH, pasangan Suprapto Dg Situru – Moh Afnan Ravhmat dan Admin AS Lasimpala – Moh Baedhewi A Abdullah.
Sejak perhitungan awal Rendy – Hasan sudah unggul dalam pengumpulan suara dari Mohammad Lahay – Ilham SH.
Sayang pada “injury time” H Rendy – Drs Hasan Lasiata, suaranya kalah tipis selisih 792 suara.
Kepada Luwuk Times, H Rendy Lamadjido menuturkan, siap untuk “bertarung” dalam pilkada bupati Touna.
“Bukti keseriusan kami adalah sudah mendaftar ke beberapa partai dan terus bersilaturahmi dan membangun komunikasi yang lebih intens dengan partai politik, relawan, dan masyarakat.
“Doakan semoga semuanya berjalan lancar dan menang dalam pilkada Touna November nanti”, terang H Rendy Lamadjido.
Pada pilkada Touna tahun 2020, H Rendy Lamadjido, tersandung dan kalah. Hal itu tidak membuatnya patah arang.
Baginya, kekalahan adalah sukses yang tertunda. Kini tekatnya semakin bulat, maju “bertarung” dan menang pada pilkada Touna November depan.
Beberapa warga Touna yang sempat ditemui Luwuk Times, mengatakan gembira mendapat kabar H Rendy akan “turun gunung” ikut kontestasi pilkada Touna.
Hadirnya H Rendy Lamadjido, tentu ini merupakan harapan baru buat masyarakat Touna, untuk dapat melihat dan merasakan Touna lebih maju, lebih sejahtera, kata Saiful yang mengaku sebagai warga Kota Ampana.
Masih menurut Saiful, sejak Touna mekar dari Poso, bupati sudah silih berganti, Kabupaten Touna masih saja tertinggal.
“Angka kemiskinan tinggi, insfratruktur masih terbelakang. Andai saja H Rendy bisa terpilih, Insya Allah Touna akan makin cepat maju”, ujar Saiful.
Yang membuat Saiful, optimis H Rendy Lamadjido bisa membawa perbaikan positif bagi Touna karena H Rendy merupakan pemimpin yang visioner, punya pengalaman dilevel nasional, sangat berempati terhadap masyarakat, utamanya masyarakat kelas bawah.
Itu yang membuat Saiful mendukung H Rendy Lamadjido. *
Discussion about this post