POSO – Dalam kunjungan kerjanya ke Sulawesi Tengah, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso, pada Jumat (25/02).
Seperti dalam postingan fanpage facebook PLN Sulutenggo, Presiden Jokowi mengatakan dengan peresmian PLTA Poso, membuktikan Indonesia terdepan untuk mengimplementasikan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Presiden Jokowi menyambut baik mulai beroperasinya dua pembangkit yang menggunakan EBT ini.
“Saya senang sekali karena dengan ini global jadi tahu, kita ajak semua negara untuk menggeser penggunaan energi fosil utamanya batu bara ke energi hijau,” ujar Presiden.
Selain memperkuat pasokan listrik di Sulawesi, pengoperasian dua pembangkit ramah lingkungan ini menjadi bukti komitmen Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 dalam mempercepat transisi energi hijau dan mendukung pencapaian target net zero emission pada 2060.
PLTA Poso yang diresmikan tersebut, berkapasitas total 515 megawatt (MW) dan PLTA Malea 90 MW, di Kabupaten Poso.
PLTA Poso merupakan pembangkit EBT terbesar di Indonesia Timur.
Masuknya pembangkit yang dibangun dan dioperasikan PT Poso Energy (anak usaha Kalla Group), akan menambah kontribusi total bauran energi bersih pada sistem kelistrikan Sulawesi bagian Selatan sebesar 10,96 persen.
Sementara PLTA Malea yang dikembangkan PT Malea Energy, memperkuat keandalan pasokan listrik di Sulawesi.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, pengoperasian kedua pembangkit EBT ini menjadi bukti kolaborasi strategis antara PLN dengan produsen listrik swasta (IPP) dalam mempercepat transisi energi di Tanah Air.
“Dalam mengakselerasi pembangunan EBT, PLN tak bisa sendiri. Perlu adanya kolaborasi dan sinergi baik bersama BUMN maupun swasta. Kedua proyek ini menjadi bukti nyata dari kolaborasi apik pengembangan EBT dalam skala besar,” ungkap Darmawan. *
Discussion about this post