Tri Putra menegaskan, kebebasan informasi tidak boleh kebablasan, sehingga meruntuhkan nilai-nilai kebangsaan, merobek tenun kebangsaan, serta mengancam kesatuan dan persatuan bangsa.
“Untuk itu pers Indonesia harus mampu berdiri dan bergerak sebagai bagian utuh bangsa dan terus menjaga Indonesia. Saya ingatkan, bahwa PWI lahir dari rahim revolusi bersama lahirnya NKRI” tegas Tri Putra.
Untuk menjalankan tugas mulia tersebut, pers harus terkelola secara profesional dan bermartabat.
“Wartawan dan pemilik media harus patuh pada kode etik, undang-undang, dan peraturan lainnya berkaitan dengan pers. Bagi anggota PWI juga berlaku kode perilaku PWI,” ujarnya.
“Tanpa itu, mustahil pers mampu memainkan peran sebagai mercusuar yang memberi arah dan panduan bagi masyarakat dan bangsa,” ucap Tri Putra.
Pemda Poso Terbantu
Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Poso, Markus Wutabisu, dalam sambutannya mewakili Bupati, mengapresiasi positif kerja-kerja jurnalistik PWI.
Pemkab Poso selama ini terbantu dengan informasi, berita, dan kontrol sosial oleh wartawan yang tergabung dalam PWI.
“PWI bersama seluruh wartawan di Poso menjadi mitra strategis pemerintah dalam layanan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan melalui penyebaran informasi dan kontrol sosial. Kami berterima kasih atas kontribusi PWI dan wartawan mengawal pembangunan Poso,” katanya. * yan
Discussion about this post