LUWUK— Sebanyak 17 Non-Governmental Organization (NGO) atau lembaga swadaya masyarakat menggelar rapat bertempat di hotel Swiss-Belinn Luwuk, Kecamatan Luwuk Selatan.
Sejumlah organisasi masyarakat keagamaan, hadir pada kegiatan yang berlangsung sejak Rabu hingga Kamis (20-21/10/2021) itu.
17 NGO itu yakni Hidayatullah Sulawesi Tengah, Pos Dai Sulawesi Tengah, Rumah Mualaf Banggai, Dewan Dakwah Morowali, Kantor Pelayanan Zakat (KPZ) Dewan Dakwah Morowali Utara dan Pemuda Muhammadiyah Tojo Una-una.
Selain itu Pimpinan Daerah Aisyah Banggai, DPC Wahdah Islamiah Batui, Pejuang Tauhid Batui, Yayasan Masjid Nusantara, Alquran Institute Banggai, dan Pondok Pesantren Darul Hikmah Banggai.
Tidak itu saja, Dakwah Adventure, Lembaga Pembinaan Mualaf Bungku Utara Morowali Utara, Yayasan Birrul Ummah Indonesia, dan Ireach Malaysia juga hadir.
Rumah Zakat Banggai sebagai penggagas kegiatan itu membahas sejumlah agenda dakwah di pedalaman. Termasuk sejumlah kendala para dai yang bertugas melakukan dakwah di pedalaman.
Nota Kesepakatan
Dari pertemuan itu, lahirlah nota kesepakatan yakni, sesama NGO dakwah harus selalu berkomunikasi, bersinergi dan berkoordinasi untuk memajukan dakwah pedalaman dan saling mendukung untuk meningkatkan mutu dakwah.
Baca juga: Sowan Ke Dewan Pembina, HMKP Menuju Pelantikan Pengurus Terpilih
Termasuk pemberdayaan, pembinaan, pendidikan dan advokasi untuk dakwah pedalaman, membuat ekspedisi bersama yang melibatkan seluruh NGO dakwah pedalaman di Kabupaten Banggai, Kabupaten Tojo Una-Una dan kabupaten Morowali Utara setiap 6 bulan sekali.
Kesepakatan lain adalah, setiap acara pengislaman untuk segera dipersiapkan penempatan dai di tempat tersebut, mengagendakan pertemuan antar sesama NGO dakwah secara berkala, minimal setahun sekali, membentuk konsorsium dakwah pedalaman.
Tidak itu saja, meningkatkan pemberdayaan ekonomi dakwah pedalaman dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di pedalaman, termasuk potensi Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang ada.
Termasuk menggagas pengelolaan potensi sumber daya alam dengan memanfaatkan pendanaan dan membantu proses keberlanjutan pendidikan para dai pedalaman, minimal selesai jenjang pendidikan strata satu.
Pelaksanaan rapat itu tetap mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19.
Seluruh peserta wajib melakukan rapid antigen, memakai masker, serta mencuci tangan sebelum masuk ruangan dan menjaga jarak. *
(zul)
Discussion about this post