Justru Bali Mang lebih laku dijual di Pilkada ketimbang maju sebagai caleg DPRD Sulteng dapil IV.
“Kalau saya melihat seperti itu. Bali Mang lebih laku di Pilkada dari pada di Pileg,” ucapnya beranalisa.
Menurut Delon, kans Bali Mang kecil. Alasannya, karena kompetisi caleg DPRD Sulteng dapil Banggai bersaudara sangat ketat.
“Peluang Bali Mang untuk duduk sebagai anggota DPRD Sulteng menurut saya tipis,” ucapnya.
Selain di internal Partai Golkar, Bali Mang juga akan berhadapan dengan lawan dari eksternal.
“Dari internal ada pak Nasser Djibran dan Merry Tamoreka. Terlebih lagu dari luar partai. Ada Sri Lalusu, Suryanto, Irwanto Malinggong. Termasuk Dandy Adhi Prabowo. Kader muda yang satu ini jangan dianggap remeh,” nilai Delon.
Tentu saja konstelasi politik akan berubah 180 derajat, ketika Bali Mang gagal di pileg.
Tapi berbeda ketika Bali Mang maju di Pilkada. Arus respon rakyat akan kencang. Termasuk partai politik sekaligus dukungan cost politik.
Karena bagi Delon, sejauh ini belum ada tokoh lokal yang di rindukan rakyat Banggai menjadi Bupati, diluar nama Bali Mang.
Kalaupun Golkar tak memberi sokongan buat Bali Mang untuk maju di pilkada Banggai, bagi Delon jalur perseorangan atau independen menjadi alternatif pilihannya. *
Sofyan Labolo
Discussion about this post