Oleh: Karmila P. Lamadang
BEBERAPA saat lalu kita dihebohkan dengan aksi jagoan Indonesia berlaga di olimpiade Bulutangkis yang diselenggarakan di Tokyo Jepang, Apriyani Rahayu dan Gresia Polii.
Mereka berjuang membawa nama baik bangsa Indonesia. Dengan kerja keras, mereka dapat menyingkirkan Chen Qingchen dan Jia Yifan berasal dari China.
Hampir semua warga Indonesia tersenyum bahagia mendengar kabar ini, tak terkecuali pemerintah yang telah memberikan hadiah yang luar biasa.
Bahkan menurut berita kompas.com (2/8/2021) mereka mendapat hadiah total 5 miliar, belum lagi hadiah dari pemerintah daerah tempat asal mereka.
Luar biasa penghargaan penghargaan negara terhadap pahlawan atletik ini. Hampir dua pekan dua pekan media di warnai pemberitaaan tentang kemenangan team altlit bulu tangkis yang meraih medali emas.
Bahkan banyak para tokoh yang seakan berlomba memberikan penghargaan kepada mereka.
Sangat miris jika dibandingkan dengan para pejuang pendidikan.
Seperti baru-baru ini bahwa pemerintah melalui menteri pendidikan memberikan harapan kepada para guru honor untuk diangkat sebagai Guru kontrak dengan tunjangan setara dengan Pegawai Negeri Sipil.
Pada akhirnya mereka yang berusia senja yang masih mempatrikan jasanya kepada sekolah memiliki secerca harapan.
Tapi, sungguh disayangkan mereka harus melalui berbagai tahap yang tidak mudah untuk se usia mereka.
Mereka harus mengikuti tes P3K dengan menggunakan komputer dan tentunya mereka tak mampu.
Discussion about this post