Oleh: Hendro Saky
LEMBAGA Survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan, hasil jejak pendapat yang dilakukan organisasi itu, index kepercayaan terhadap institusi kepolisian alami peningkatan sebesar 80,2 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam keterangannya pada 5 Desember 2021, terdapat peningkatan kepuasan masyarakat terhadap institusi kepolisian dari 72 persen pada 2020, menjadi 80,2 persen di tahun 2021.
Dibawah kepemimpinan Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri yang dilantik oleh Presiden RI pada 27 Januari 2021 silam, pria yang merupakan lulusan Akpol 1991 itu terus melakukan sejumlah gebrakan untuk benahi institusi kepolisian yang terlanjur alami citra buruk oleh masyarakat.
Baca juga: Presidential Threshold: Pembajakan Demokrasi?
Mengusung tema Presisi yang merupakan kependekan dari Prediktif, Responsibilitas, Transparasi dan Berkeadilan, Jenderal Pol Listyo Sigit mengawali pembenahan Polri dari dalam, yakni perbaikan internalisasi di tubuh kepolisian RI.
Dalam Berbagai kesempatan, Jenderal kelahiran Ambon tersebut menegaskan, pembenahan internal kepolisian dimaksudkan agar Kepolisian RI semakin di cintai masyarakat.
Karena itu, sikap tegas Jenderal Pol Listyo Sigit diterapkan dalam rotasi kepemimpinan polri di tingkat Mabes, Polda, Polres dan bahkan Polsek.
Sebab, menurut Listyo dalam tamsilannya, ikan busuk mulai dari kepala, yang berarti kalau pimpinannya bermasalah, maka bawahannya juga akan bermasalah dan hal tersebut akan menyebabkan visi Presisi Polri tidak mungkin terwujud. Membuktikan ucapannya, rotasi dan mutasi besar-besaran ditubuh Kepolisian RI terus dilakukan, sejumlah kapolres dan bahkan kapolda yang tidak becus, dipastikan di berhentikan jabatannya oleh jenderal polisi bintang empat itu.
Discussion about this post