Reporter Naser Kantu
Luwuk Times – Industri pertambangan nikel merupakan salah satu barometer kemajuan daerah.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Anwar Hafid, Anggota DPR RI Fraksi Demokrat, dalam Masa Resesnya yang berlangsung di Kecamatan Bunta, Minggu (08/01/2023).
Banyak hal di sampaikan Anwar Hafid di hadapan ribuan masyarakat Bunta, Nuhon dan Simpang Raya yang menyemut di lokasi reses dan silaturahmi bersama masyarakat.
Salah satu yang di sampaikan sosok pembela hak hak rakyat kecil ini adalah tentang daerah yang pernah di pimpinnya dua periode, yakni Kabupaten Morowali.
la menggambarkan bagaimana tertinggalnya daerah itu, namun dengan kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) berupa Nikel, mengubah drastis wajah Kabupaten Morowali.
Dan setelah 10 tahun kemudian sambungnya, Morowali hari ini menjadi bintang dunia.
Potensi cadangan nikel daerah itu melimpah ruah dan menjadi terbesar di dunia. Seiring itu pula negara negara maju telah mencanangkan transisi energi ke energi baru, terbarukan untuk mencegah pemanasan global.
IMIP (Indonesia Morowali Industri Park) hadir sebagai kawasan industri pertambangan terbesar di Indonesia pengelolaan nikel.
Bahkan keberadaan IMIP telah menyerap tenaga kerja ribuan dari daerah mana saja di Indonesia, termasuk tenaga kerja dari wilayah Kabupaten Banggai.
PT KFM
Melihat gambaran Kabupaten Morowali seperti penyampaian anggota DPR RI Anwar Hafid (Komisi V). Kita ketahui bersama bahwa di Kabupaten Banggai saat ini terdapat beberapa perusahaan bergerak di sektor pertambangan nikel, salah satunya di Kecamatan Bunta, PT Koninis Fajar Mineral (KFM) beroperasi di 5 (lima) wilayah desa lingkar tambang meliputi Desa Tuntung, Nanga Nangaon, Pongian, Koninis dan Gonohop.

Keberadaan perusahaan telah memperkejakan ratusan bahkan ribuan karyawan memperdayakan tenaga kerja lokal. Dalam melaksanakan kegiatan usaha pertambangan, perusahaan menjalankan sesuai regulasi dan taat akan konstitusi dalam prosedur serta mekanisme sistematis pertambangan.
Perusahaan ini juga berkolaborasi dengan pemerintah antaranya seperti pencegahan dan penanggulangan bencana alam yang menjadi skala prioritas dengan membentuk Tim Emergency Respon Tim (ERT) yang sudah di jalankan.
Tim yang di bentuk responsif dan mengakses warga terdampak, apabila terjadi bencana alam yang tidak menentu. Hal pokok yang di lakukan dengan tetap menjaga kebutuhan sandang pangan warga.
Belasan kelompok masyarakat di Desa Lingkar Tambang, juga mendapatkan sentuhan pemberdayaan ekonomi melalui CSR Perusahaan. *
Discussion about this post