Luwuk Times – Teriknya matahari Kota Palu tak mengurungkan niat ribuan warga yang berbondong-bondong hadir di caffe Tanaris Selasa (28/02/2023), untuk mengikuti acara Dialog Rakyat bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Berbagai aspirasi ribuan warga tersebut disampaikan oleh perwakilan dari beberapa elemen diantaranya, Jalaluddin (56) komunitas petani Watatu Banawa Selatan, Kabupaten Donggala mengeluhkan ketidaktersediaan waduk untuk pengairan pertanian. Harga pupuk yang tinggi dan tidak tersediannya jalan ke kantong-kantong produksi juga menjadi masalah para petani.
Kemudian Sukmawati (43) pelaku UMKM, mengeluhkan tentang kondisi Indonesia yang tidak baik-baik saja. Sukmawati adalah pengungsi korban kerusuhan Ambon, tinggal dan membuka usaha di Palu. Sedihnya, Sukmawati menjadi salah satu korban pada saat bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi 2018 lalu yang belum sempat sepenuhnya bangkit, pandemi covid 19 hadir dan meruntuhkan usahanya.
“Tolong Pak, tolong kami. Kasihan kami rakyat kecil. Nanti kalau Pak Anies dan Pak AHY jadi di 2024, mohon perhatikan pendidikan. Utamanya anak-anak yang kurang mampu ekonominya tapi memiliki kecerdasan dan berprestasi,”ujar Sukma sambil menangis.
Roy (38), komunitas nelayan Sulteng mengeluhkan susahnya melaut di teluk Palu, akibat trumbu karang rusak pasca tsunami lalu. Lebih parah lagi harga bahan bakar minyak (BBM) mahal dan susah didapatkan sehingga nelayan sulit mendapatkan ikan. Lebih sulit lagi kartu nelayan untuk bisa mendapatkan BBM, tidak diterima di SPBU.
Sementara itu Yanti (37) mewakili perempuan, mengeluhkan banyaknya PHK. Bayangkan PHK saat ini mencapai 11,5 juta se-Indonesia, begitupun di Sulteng, sehingga mengakibatkan pengangguran bertambah .
“Bukan itu saja, para pelaku UMKM terancam bangkrut dan gulung tikar, belum lagi harga-harga kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) terus meningkat. Olehnya solusinya perlu perubahan dan hanya Anies-AHY yang kami percayakan untuk mengubahnya,” tegas Yanti.
Discussion about this post