Reporter Sofyan Labolo
LUWUK, Luwuk Times.ID— Untuk yang kesekian kalinya, Bosanyo Masama, Rahmat Djalil secara tegas menolak investasi pertambangan nikel di Kabupaten Banggai.
Tidak sebatas menolak, Rahmat juga akan membawa persoalan ini ke ranah hukum sekaligus turun dengan aksi demonya.
“Bagaimana bisa yang sudah di Take Over bisa keluar Izin lingkungannya,” tanya Rahmat kepada Luwuk Times, Kamis (17/06) tadi pagi.
“Dimana otak mereka yang merekayasa terbitnya izin lingkungan pertambangan Nikel, di tengah RT RW pertanian. Ini patut diduga ada gratifikasi sehingga mereka menafikkan peraturan perundang-undangan,” kata Rahmat.
Bosanyo Masama pun menegaskan niatannya untuk membawa persoalan ini ke ranah hukum.
“Saya segera membuka laporan polisi langsung Ditreskrimsus Polda Sulteng terhadap oknum yang mengeluarkan izin lingkungan serta para oknum yang main mata dengan mafia tambang untuk jadi pembelajaran,” kata Rahmat.
Tidak itu saja respon penolakan Bosanyo Masama. Dia juga akan turun dengan menggelar aksi demo.
“Kami juga akan menurunkan masa untuk mendesak pencabutan izin IUP mereka serta membatalkan izin lingkungan yang telah terbit,” ucapnya.
“Kami juga meminta kepada Bupati untuk membatalkan izin lingkungan yang dikeluarkan, karena penuh rekayasa dan ditengarai ada kongkalingkong,” tambah Bosanyo Masama. *
Discussion about this post