LUWUK TIMES – Untuk menciptakan Good Mining Practice, jajaran manajemen PT. Koninis Fajar Mineral (KFM), khususnya Kepala Teknik Tambang Najmi Al Ramadan, turut serta membawa nama PT. KFM berperan dalam pembentukan Forum Perdana KTT Se Sulawesi Tengah, di Tentena, Kabupaten Poso, (20/05/2023).
Pembentukan forum ini melibatkan seluruh KTT di Sulawesi Tengah, merupakan langkah baru dalam penguatan dan konsolidasi Forum Kepala Teknik Tambang Sulawesi Tengah.
“Dalam forum perdana ini banyak hal yg kita bahas bersama, mulai dari Implementasi Good Mining practice dan regulasi arah kebijakan tata kelola tambang di masa akan datang,” cetus Najmi, saat diwawancara Luwuk Times.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Poso Frits Sampurnama, mewakili Bupati Poso Verna G.M Ingkriwang, juga dihadiri Koordinator Inspektur Tambang Sulawesi Tengah Kementerian ESDM Moh. Saleh, 55 KTT se-Sulteng, Delegasi Perusahaan, Sponsorship yakni Sucofindo, PT FMJ, Carsurin, Mahkota dan PT Elnara Cristo Mining.
Pembukaan kegiatan ditandai dengan pemukulan gong oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Poso, Frits Sampurnama disaksikan seluruh undangan dan peserta forum.

Ketua Panitia Pelaksana Jefriyadi dalam sambutannya, mengucapkan terimakasih atas dukungan, kerjasama dan antusias seluruh pihak dalam pembentukan F-KTT ini.
Sulawesi Tengah, dikatakan Jefriyadi, merupakan kawasan pertambangan di Indonesia, dengan tingkat angka kecelakaan kerja yang tinggi.
Berangkat dari tantangan tersebut, pembentukan FKTT Sulteng ini, mengusung tema “Menerapkan Kaidah Pertambangan Yang Baik Menuju Zero Accident.
Koordinator Stering Commitee Pembentukan F-KTT Syamsudin Badudu, dalam sambutannya kembali menguatkan penyampaian ketua panitia, bahwa Forum KTT hadir untuk menjadi wadah berbagi informasi, belajar, berkolaborasi dalam upaya memperkecil kemungkinan kecelakaan kerja beserta dampak lingkungan.
“Dimana ada perusahaan yang telah memenuhi standar yang sangat tinggi kemudian disisi lain ada perusahaan yang masih tahap belajar. Dengan forum ini kita akan berkolaborasi sehingga satu dengan yang lainnya dapat saling menbantu menberikan solusi,” ucapnya.
Syamsudin mengharapkan, dengan terbentuknya forum KTT Sulteng ini, dapat saling menjaga dan menjadi contoh dalam mengimplementasikan Good Mining Practice.
Selanjutnya, Kordinator Inspektur tambang Sulawesi Tengah Moh. Saleh, mengungkapkan terimakasih kepada semua pihak, khususnya kepada Kooordinator stering commitee Syamsudin Badudu, Ketua Panitia Jefriyadi dan para peserta atas upaya pembentukan forum KTT tersebut.
Apa yang menjadi harapan pemerintah, kata dia, telah selaras dengan tujuan pembentukan F-KTT Sulteng. Olehnya itu, Saleh meminta agar FKTT ini, bisa menjadi wadah sharing informasi, skill sehingga antara KTT tambang batuan dan nikel itu, bisa setara posisinya.
“Agar tujuan untuk meningkatkan kemampuan KTT dan Pengawas itu bisa tercapai,” ungkapnya.
“Siapapun nanti ketua forumnya, agar bisa mengajak semua peserta F-KTT untuk mencari solusi terkait persoalan yang terjadi ditambang kita,” pinta Saleh.
Sekretaris Daerah Kabupaten Poso Frits Sampurnama, dalam sambtuannya, pun menyadari hal yang sama akan kondisi pertambangan di Provinsi Sulawesi Tengah, yang masih sangat membutuhkan perhatian.
Karena itu, Sekda berharap melalui F-KTT dapat memberikan gambaran yang jelas dan utuh bagi para KTT se-Selawesi Tengah, untuk dapat melihat bagimana progres kerja pertambangan yang lebih baik.
“Kita semua optimis F-KTT kedepan akan selalu mengkoordinasikan, mengantisipasi dan memastikan pelaksanaan eksplorasi pertambangan menjadi target penurunan angka kecelakaan disemua wilayah Sulawesi Tengah,” kata Frits membacakan sambutan Bupati Poso.
(Naser Kantu/*)
Discussion about this post