LUWUKTIMES.ID— Rumah ibadah seperti gereja dan masjid di Jalur Gaza, Palestina yang hancur selama perang genosida ‘Badai Al-Aqsha terus bertambah.
Daftar panjang sejarah kelam umat manusia dipertontonkan tentara Zionis Israel.
Rumah ibadah yang sejatinya dilindungi dan terlarang untuk dihancurkan dalam kondisi perang apa pun justru tidak berlaku di Jalur Gaza.
Tentara Israel di bawah naungan Amerika Serikat benar-benar tak menaati hukum humaniter internasional.
Terbaru, Kamis (22/2/2024) pagi waktu Gaza atau siang waktu Indonesia, Masjid Al-Farouq yang terletak di wilayah Al-Shaboura di Rafah, Selatan Jalur Gaza luluhlantak setelah dua bom berhulu ledak tinggi dijatuhkan dari pesawat tempur militer Israel.
Masjid Al-Farouq, yang selama ini berdiri sebagai mercusuar iman di Kamp Al-Shaboura, kini layu di bawah cengkeraman kekerasan.
Serangan dari langit telah merenggut nyanyian azan, menggantinya dengan tangis puing dan nyala api.
Dua rudal menghujam, dan dalam sekejap, bangunan yang semula berdiri megah itu rata dengan tanah. Hanya menyisakan puing dan asap yang mengepul ke langit yang masih gelap.
Warga Kamp Al-Shaboura hanya bisa berdiri mematung menyaksikan rumah ibadah mereka yang kini hanya tinggal kenangan.
Militer Israel terus melancarkan serangan udara di Rafah, wilayah perbatasan dengan negara Mesir.
Kota yang berpenduduk sekitar 1,4 juta warga Palestina menjadi wilayah Rafah sebagai tempat berlindung.
Rafah menjadi salah satu pintu masuk bantuan kemanusiaan. Dalam beberapa pekan terakhir, invasi darat dan udara.
Militer Israel memperluas operasi daratnya ke Rafah, apabila kelompok bersenjata Palestina, Hamas tidak membebaskan tahanan warga Israel. * stp
Discussion about this post