DKISP Kabupaten Banggai

Luwuk

Kasat Pol PP Bantah Jemput Ketua Bawaslu RI, Suwitno: Pers harus Profesional

150
×

Kasat Pol PP Bantah Jemput Ketua Bawaslu RI, Suwitno: Pers harus Profesional

Sebarkan artikel ini
Suwitno Abusama

LUWUK, Luwuk Times.ID – Tak hanya Bawaslu Kabupaten Banggai meluruskan pemberitaan terkait kedatangan Ketua Bawaslu RI Abhan di bandara Syukuran Aminudin Amir (SAA) Bubung Luwuk Kamis (07/01). Kasat Pol PP Kabupaten Banggai, Suwitno Abusama juga memberikan klarifikasi tentang berita yang dilansir media tersebut.

“Kemarin itu saya jemput anak saya di bandara. Kenapa kok saya dipolitisir jemput Ketua Bawaslu RI,” kata Suwitno kepada Luwuk Times Jumat (08/01).

Kasat Pol PP pun menjelaskan kronologi peristiwanya.

Saat berada di area penjemputan bandara SAA Bubung Luwuk, Ketua Bawaslu RI berada paling depan diantara para penumpang lainnya.

Setelah yang bersangkutan berjalan Suwitno mengaku dirinya langsung menyapanya.

Baca:  Rapat Pemindahan Peti Kemas, Ini Penegasan Kabag Ops Polres Banggai

“Setelah dia (Ketua Bawaslu RI) keluar, kan tidak ada salahnya saya ucapkan selamat datang di kota luwuk. Dia langsung menyapa balik saya dengan salam corona,” kata Suwitno.

“Saya juga sampaikan bahwa saya Kasat Pol PP Kabupaten Banggai,” tambah Suwitno.

Baca juga: Tidak Benar Kasat Pol PP Jemput Ketua Bawaslu RI di Bandara

Pada momentum itu sambung Kasat Pol PP, dirinya meminta izin untuk foto bersama dengan Ketua Bawaslu RI.

“Pak minta maaf, apa boleh saya mengambil gambar. Dijawab beliau, boleh. Dia kan publik Figur pejabat negara,” ucap Suwitno.

Usai selfi lanjut Kasat Pol PP, dirinya mengantarkan Ketua Bawaslu RI sampai ke mobilnya.

“Setelah itu saya antar ke mobil. Dia naik dan saya hormat. Selesai disitu,” kata Suwitno.

Kembali pada etika jurnalis, Suwitno menegaskan bahwa pers harus profesional. Sebelum melansir berita, apalagi menyangkut privasi, harus dikonfirmasi terlebih dahulu.

Suwitno juga menyampaikan atas pemberitaan itu, dirinya meminta agar media dapat memuat permohonan maaf.

“Kau bikin permintaan maaf saja di media. Saya pe keluarga keberatan. Buat klarifikasi dan permintaan maaf. Secara politis itu sangat merugikan saya,” tutup Iwit-sapaan Suwitno Abusama. *

(yan)

error: Content is protected !!