LUWUK, Luwuk Times.ID— Komisi 2 DPRD Banggai tak sekadar kecewa. Tapi lebih dari itu, komisi yang membidangi masalah pembangunan dibuat marah besar, setelah diketahui lagi-lagi pemenang tender proyek didominasi perusahaan luar Kabupaten Banggai alias import.
Fenomena itu sangat kental saat Komisi 2 DPRD Banggai menggelar rapat koordinasi dengan Bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP) Setdakab Banggai terungkap pemenang lelang perencanaan DAK pendidikan dimenangkan oleh perusahaan yang berasal dari Kota Palu.
Ketua Komisi 2 DPRD Banggai, Sukri Djalumang yang memimpin rapat Kamis (06/05/2021) itu sangat menyesalkan kebijakan ULP yang harus memenangkan dua perusahaan konsultan luar daerah itu. Pasalnya, perusahaan lokal juga memenuhi syarat untuk mengerjakan proyek tersebut.
“Kenapa harus dari Palu. Perusahaan konsultan lokal ada juga yang memenuhi syarat,” tanya Sukri.
Tak hanya Sukri. Anggota Komisi 2 DPRD Banggai Saripudin Tjatjo juga berang.
Hal ini tentu saja kata Ketua Fraksi Partai Golkar, bertentangan dengan komitmen pemerintah yakni mengedepankan kearifan lokal.
“Terkesan kearifan lokal hanya slogan. Buktinya perusahaan luar masih mendominasi,” ucap senior beringin rindang ini. *
(yan)
Discussion about this post