IKLAN

Ramadhan Berkah

Kehebatan dari Ucapan Istighfar

421
×

Kehebatan dari Ucapan Istighfar

Sebarkan artikel ini
Ucapan Istighfar
Ustadz Suardi Kandjae. (FOTO: Sofyan/Luwuk Times)

Reporter Sofyan Labolo

LUWUK— Malam ke 7 Ramadhan di Masjid Agung Annur Luwuk, Jumat (08/04/2022), Ustadz Suardi Kandjae mengisi tauziah Ramadhan.

Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Agung Annur Luwuk ini mengupas tentang ucapan istighfar, yang merupakan tindakan meminta maaf atau memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah diperbuat.

Ulama besar bernama Imam Basir. Ia didatangi sejumlah orang ketika mereka menemui kesulitan dalam hidup.

Seorang pedagang mengeluh tentang barang niaganya yang tidak pernah laku terjual.

Begitu pula seorang petani. Ia mengadu tentang tanamannya yang tidak pernah subur, karena musim kemarau berkepanjangan.

Imam Basir hanya memberi solusi. Banyak berucap istighfar.

Allah SWT sambung Suardi, telah menjamin Rasulullah SAW masuk surga. Dan semua dosa-dosa Nabi Muhammad diampuni Allah.

Meski sebagai manusia terbaik dan pilihan Allah, namun Rasulullah tidak pernah mengabaikan ucapan istighfar.

Bahkan sebut Suardi, dalam sehari semalam, Rasulullah mengucapkan astagfirullah hal adzim sebanyak 70 kali.

Baca:  Bupati Banggai Amirudin Siapkan 20 Juta untuk Jamaah Masjid Agung Annur Luwuk Setiap Pekan

“Kita sebagai manusia yang belum dijamin masuk surga, harusnya lebih dari jumlah itu untuk melafazkan ucapan astagfirullah hal adzim,” kata Suardi.

Kisah

Imam Ahmad Hambali. Ia adalah sosok penghafal 1 juta hadist Nabi Muhammad SAW. Setiap tahun ia naik haji dan umroh di Mekkah.

Pada usianya yang uzur kata Suardi kembali berkisah, Imam Ahmad Hambali hijrah ke Kota Bashar.

Karena tak punya sanak famili, ia pun berbaring pada salah satu masjid, setelah ia menunaikan shalat isya.

Petugas masjid itupun mengusirnya. Karena ada larangan tidur di masjid.

Seorang pedagang roti prihatin. Ia pun mengajak Imam Ahmad Hambali ke rumahnya.

Imam Ahmad Hambali merasa kagum pada penjual roti itu. Sebab setiap memulai aktivitasnya, penjual itu selalu mengucapkan istighfar.

Imam Ahmad Hambali pun penasaran. “Kenapa selalu mengucapkan kalimat istighfar,” tanya Imam Ahmad Hambali. “Itu sudah menjadi amalan saya,” jawab penjual roti.

Baca:  Tahun Baru Islam, Pemda dan PHBI Banggai Gelar Pawai Tarhib

Imam Ahmad Hambali kembali bertanya,” sudah berapa lama amalan itu dilaksanakan,”.

Pertanyaan tersebut kembali mendapat jawaban penjual roti, “sejak saya berusia 30 tahun,”.

Lalu apa yang kamu peroleh dari amalan itu? Pertanyaan lanjutan Imam Ahmad Hambali itu lagi-lagi dijawabnya, “tidak ada satupun doa atau permohonan saya yang tidak di ijabah Allah SWT”.

Ada dua hikmah kata Suardi yang bisa dipetik dari kisah itu.

Pertama tentu saja tentang kehebatan kalimat astagfirullah hal adzim. Allah SWT tidak sekadar mengampuni dosa kita, tapi Allah akan mengijabah doa kita.

Kedua, tentang pengusiran Imam Ahmad Hambali dari masjid, yang endingnya punya hikmah positif. Begitu pula dengan para pejabat dilingkup Pemda Banggai. Ketika harus mendapat mutasi Bupati Banggai, tentu ada hikmah positif yang bisa dipetik. *

error: Content is protected !!