Oleh: Dr. Syarif Makmur, M.Si
KEMENANGAN kembali pasangan Amiruddin Tamoreka dan Furqanudin Masulili (AT–FM) dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) bukanlah peristiwa biasa dalam sejarah politik lokal.
Ini adalah momen penting yang bukan hanya menegaskan dukungan electoral. Tetapi juga menjadi simbol dari ketahanan politik, kedewasaan demokrasi, dan legitimasi sosial yang tak tergoyahkan.
Dalam dinamika demokrasi daerah, PSU adalah episode yang relatif langka. Dan sering kali menimbulkan ketegangan sosial dan politik.
Namun, AT–FM justru keluar dari proses ini dengan cara yang membanggakan.
Bukan dengan memperkeruh suasana, tetapi dengan menyapa kembali rakyat dan meminta kepercayaan dengan penuh kerendahan hati.
Mereka tidak memperalat proses hukum sebagai alat pembenaran. Melainkan menjadikan putusan itu sebagai pijakan untuk menguji kembali dukungan publik secara terbuka dan sah.
Kemenangan AT–FM pasca PSU menunjukkan bahwa legitimasi politik bukan hanya ditentukan oleh angka suara. Melainkan oleh kedalaman relasi antara pemimpin dan rakyat.
AT–FM menunjukkan bahwa mereka tidak kehilangan basis sosialnya. Bahkan ketika sebagian orang meragukan kapasitas mereka bertahan di tengah tekanan politik dan hukum.
Ini penting untuk dicatat. Karena dalam banyak kasus, PSU bisa menjadi jalan menuju keruntuhan legitimasi.
Tapi AT–FM justru membalikkan keadaan. Mereka menunjukkan bahwa ketika kepercayaan dibangun di atas kedekatan, kehadiran, dan kerja nyata, maka suara rakyat tidak mudah digoyahkan.
Sikap AT–FM selama proses PSU adalah cermin dari kematangan politik pemimpin yang diharapkan dan dibutuhkan di Kabupaten Banggai.
Mereka tidak memobilisasi kebencian, tidak membelah masyarakat, dan tidak menjadikan proses hukum sebagai panggung drama.
Justru mereka menunjukkan sikap negarawan: menghormati putusan, kembali turun ke bawah, dan memulihkan kepercayaan melalui dialog dan pendekatan yang membumi.
Di saat banyak pemimpin terjebak pada narasi pertarungan dan dikotomi “kami vs mereka”, AT–FM memilih jalur yang berbeda.
Mereka tidak membingkai PSU sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang untuk memperbaiki komunikasi politik dan memperluas basis kepercayaan.
Pertanyaan pentingnya adalah: apa sebenarnya yang dipilih rakyat ketika kembali memberikan mandat kepada AT–FM?
Jawabannya bukan hanya soal figur, tetapi juga soal konsistensi, keberlanjutan program, dan harapan yang belum selesai.
AT–FM telah membangun pondasi pada periode pertama, dan rakyat tampaknya masih percaya bahwa mereka adalah pasangan yang tepat untuk melanjutkannya.
Ini bukan soal tanpa kritik—karena tentu saja ada kekurangan—tetapi masyarakat melihat bahwa keduanya hadir, bekerja, dan punya rekam jejak yang bisa diverifikasi secara nyata.
Legitimasi Moral dan Tanggung Jawab Sosial
Karena itu, kemenangan AT–FM kali ini bukan hanya kemenangan politik, tetapi juga kemenangan legitimasi moral.
Sebab mereka tidak hanya menang secara hukum, tetapi juga menang dalam pertarungan persepsi publik yang makin rasional.
Namun, di balik kemenangan itu, ada beban tanggung jawab yang besar.
Ketika mandat diperpanjang melalui mekanisme yang lebih terbuka dan diawasi, maka ekspektasi publik juga meningkat.
Mereka yang menang dua kali harus bekerja dua kali lebih baik. Tidak ada ruang untuk berpuas diri.
Kemenangan AT–FM setelah PSU harus dimaknai sebagai awal baru, bukan sekadar lanjutan dari periode sebelumnya.
Ini adalah masa untuk memperbaiki apa yang belum tuntas, mempercepat program yang masih stagnan, dan memperluas partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Publik telah memberikan kepercayaan untuk kedua kalinya. Artinya, mereka menuntut perubahan yang lebih nyata, bukan sekadar pengulangan gaya kepemimpinan yang lama.
Rakyat tidak butuh euforia, tapi butuh kerja yang konkret. Dengan legitimasi politik dan moral yang makin kuat, pasangan AT–FM kini berdiri di titik penting sejarah lokal.
Mereka bisa memilih untuk menjadi pemimpin biasa yang hanya menikmati kekuasaan, atau menjadi pemimpin luar biasa yang mewariskan perubahan bermakna.
Bersambung halaman selanjutnya
Discussion about this post