Luwuk Times
Senin, Mei 19, 2025
  • Login
  • Beranda
  • Banggai
    • Religi
    • Kesehatan
    • Ekonomi
  • DKISP
    • Prokopim
    • Nasional
    • Internasional
  • Kriminal
    • Parpol
    • Pemilu 2024
    • Pilkada 2024
  • DPRD Banggai
    • Pilkada
    • Pemilu
  • Sulteng
    • Kecamatan
    • Tojo Unauna
  • Luwuk
    • Tekno
    • Kampus
    • Pendidikan
  • Info JOB Tomori
    • Info Mining KFM
    • Info Disdikbud
    • Info Bapenda
    • Info Dispora
    • Info Unismuh
    • Info PUPR
  • Opini
    • Kolom Muhadam
    • Tips
    • Kolom Cudy
    • Foto Bicara
    • ATR/BPN Banggai
  • Semua
    • Olahraga
    • Porkab 2025
    • Info BPBD
    • Info Dinsos
    • Info Disnakeswan
    • Info TPHP
    • Info Damkar
    • Kolom Syarif
    • Bangkep
    • Balut
    • Sosok
    • Ramadhan Berkah
    • Video
  • Beranda
  • Banggai
    • Religi
    • Kesehatan
    • Ekonomi
  • DKISP
    • Prokopim
    • Nasional
    • Internasional
  • Kriminal
    • Parpol
    • Pemilu 2024
    • Pilkada 2024
  • DPRD Banggai
    • Pilkada
    • Pemilu
  • Sulteng
    • Kecamatan
    • Tojo Unauna
  • Luwuk
    • Tekno
    • Kampus
    • Pendidikan
  • Info JOB Tomori
    • Info Mining KFM
    • Info Disdikbud
    • Info Bapenda
    • Info Dispora
    • Info Unismuh
    • Info PUPR
  • Opini
    • Kolom Muhadam
    • Tips
    • Kolom Cudy
    • Foto Bicara
    • ATR/BPN Banggai
  • Semua
    • Olahraga
    • Porkab 2025
    • Info BPBD
    • Info Dinsos
    • Info Disnakeswan
    • Info TPHP
    • Info Damkar
    • Kolom Syarif
    • Bangkep
    • Balut
    • Sosok
    • Ramadhan Berkah
    • Video
No Result
View All Result
Morning News
  • Beranda
  • Pilkada2024'
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Daerah
  • Kecamatan
No Result
View All Result
Home Opini

Marak Pelecehan Seksual di Lingkungan Pendidikan, Mengapa Terus Terjadi?

Oleh : Fitra Hadun S.Pd

Redaksi by Redaksi
20 Maret 2025
in Opini
0
Marak Pelecehan Seksual di Lingkungan Pendidikan, Mengapa Terus Terjadi?

PELECEHAN seksual semakin menjamur di tengah-tengah kehidupan masyarakat, tidak terkecuali di lingkungan pendidikan.

Pendidikan yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi generasi, karena disitulah tempat perbaikan dan pembinaan generasi, justru tidak sedikit yang menjadi tempat berbahaya bagi generasi.

Contohnya seperti yang viral baru-baru ini, pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang guru olahraga SD di Sikka NTT yang mencabuli 8 siswanya yang berusia 8-13 tahun.

Diketahui pelecehan ini telah berlangsung sejak korban berada di kelas 1 SD. Hal serupa juga terjadi di Kalideres, 40 siswa SMK mengaku dilecehkan oleh seorang guru.

Kasus diatas hanya beberapa dari banyaknya kasus pelecehan seksual di Indonesia, terutama di lingkup pendidikan.

Diketahui berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tanggal 1 Januari 2025, terdapat 4.910 kasus pelecehan seksual yang terlapor, yang terdiri dari 1.033 korban laki-laki dan 4.219 korban perempuan.

Pada 2024 ada 35% dari 114 kasus kekerasan terjadi pada lingkungan Satuan Pendidikan, juga tercatat 46 kasus anak mengakhiri hidup, 48% diantaranya terjadi pada Satuan Pendidikan atau anak korban masih berpakain seragam sekolah (Pusdatin KPAI, 2024).

Kasus pelecehan seksual seperti fenomena gunung es, sedikit banyak yang terlihat namun lebih banyak lagi yang tidak terlihat atau terlapor.

Hal ini tentu harus menjadi perhatian kita bersama, kita tidak boleh diam terhadap kasus pelecehan seksual yang semakin hari semakin menjamur dan tidak ada kepastian kapan berakhir kasus ini.

Penyebab Tumbuh Suburnya Pelecehan Seksual

Seorang praktisi pendidikan Bertholomeus Jawa Bhaga, mengatakan bahwa maraknya pelecehan seksual di lingkup pendidikan terjadi karena adanya relasi kuasa, ada praktik hegemoni di lembaga pendidikan.

Guru pada kasus-kasus tertentu berperan sebagai pihak superior dan peserta didik sebagai inferior.

Menurut dia, pola hegemoni selalu berupa ancaman pengurangan nilai mata pelajaran dan iming-iming uang dan lain sebagainya.

Jika memang tidak melayani apa yang menjadi permintaan guru, maka “ditekan atau diancam” dengan pengurangan nilai.

Jika kita menganalisis lebih dalam, terus berulangnya peristiwa seperti ini sebetulnya menunjukkan adanya kesalahan sistemik, bukan hanya sekedar kesalahan pada oknum semata.

Baca Juga :  Maraknya Prostitusi Online, Akibat Sekularisme

Pendapat yang dipaparkan diatas hanyalah masalah cabang yang lahir dari masalah utama penyebab maraknya pelecehan seksual.

Sesungguhnya masalah utamanya adalah karena diterapkannya kehidupan yang bebas, tanpa aturan agama, tanpa batasan-batasan agama.

Akibatnya yang mengatur manusia hanyalah hawa nafsu dan pikirannya yang terbatas, inilah yang disebut sistem kehidupan demokrasi sekuler.

Yaitu sistem yang menjauhkan peran agama dalam mengatur kehidupan manusia dan menjadikan hawa nafsu serta pendapat manusia yang terbatas sebagai pengatur kehidupan.

Sistem inilah yang melahirkan masalah-masalah cabang seperti relasi kuasa, dimana orang-orang yang memiliki pangkat dan kedudukan lebih tinggi, menggunakan kedudukan tersebut untuk merugikan pihak lain yang lebih rendah kedudukannya.

Sistem demokrasi sekuler juga melahirkan sistem pendidikan yang jauh dari agama. Yang berakibat melahirkan pula kurikulum yang tidak sesuai Islam.

Kurikulum yang lahir cenderung sekuler kapitalistik. Pendidikan minus membentuk kepribadian yang baik, justru terlihat lebih fokus mengarahkan pada keuntungan materi semata.

Begitupun pergaulan yang ada, bebas tanpa aturan agama, ditambah dengan tontonan media yang cenderung bebas dan merusak generasi.

Hal inilah menyebabkan sulitnya untuk membentuk pribadi yang baik dan mulia di kehidupan hari ini, sehingga jangan heran walaupun di lingkup pendidikan pelecehan seksual terus terjadi.

Terpapang nyata sistem kehidupan yang bebas hari inilah yang mencetak para predator seksual, maka selama kehidupan ini masih diatur dengan aturan demokrasi sekuler, selama itu juga masalah maraknya pelecehan seksual tidak bisa dihentikan, bahkan akan terus tumbuh subur walaupun dilingkup pendidikan.

Islam Sebaik-baik Sistem kehidupan

Telah jelas bahwa sistem yang diterapkan hari ini yakni sistem demokrasi sekuler, merusak dan melahirkan kerusakan.

Sebagai umat Islam tentu kita tau persis bahwa Islam adalah agama yang sempurna, yang tidak hanya mengatur tata cara dalam ibadah namun mengatur seluruh aspek kehidupan manusia.

Sebelum terjadi masalah pelecehan seksual, Islam justru sudah lebih dulu punya tatanan kehidupan yang dapat mencegah lahirkan para predator seksual.

Baca Juga :  Desa Sebagai Pendorong Laju Ekonomi Kabupaten Banggai Kepulauan

Islam memahami bahwa pendidikan adalah tempat pembentukan generasi menjadi generasi yang beriman dan bertaqwa.

Hal ini karena mengingat tujuan penciptaan manusia adalah untuk ibadah, sehingga pendidikan harus selaras dengan visi dan misi tersebut.

Kurikulum juga akan diatur sesuai dengan visi dan misi tersebut, yang tujuan akhirnya adalah meraih ridho dan surga-Nya.

Oleh karena itu, seorang guru dalam pendidikan Islam haruslah orang yang lebih paham akan hal ini, kemudian ia yang akan mendidikan generasi dengan pemahaman yang benar yang ia juga mengambilnya.

Begitupun dengan pergaulan, Islam mengatur kehidupan laki-laki dan perempuan terpisah.

Hal inilah yang mencegah lahirnya ransangan seksual kepada lawan jenis yang bebas, juga mengatur pernikahan sebagai sarana untuk menyalurkan ransangan tersebut dan menjadi jalan lahirnya keturunan yang Sholih dan Sholihah.

Islam juga mengatur media, agar yang ditampilkan hanyalah konten-konten yang mendidik, bukan justru konten-konten yang merusak kepribadian generasi dan merangsang naluri nawu (keinginan untuk melestarikan keturunan).

Tidak hanya itu Islam juga punya sistem sanksi bagi para predator seksual yang memberikan efek jera berupa jilid, rajam sampai mati, atau takzir (sanksi berat dari negara-penj.) hal ini tentu membuat orang lain takut untuk melakukan hal yang serupa.

Contoh nyata penerapan sistem Islam, dapat kita lihat pada sejarah ketika Islam diterapkan dimasa lalu selama 1.300 tahun, sampai runtuh di tahun 1924.

Hari ini kita melihat dengan jelas, bahwa Islam dan aturan-aturan Islam sedang tidak diterapkan, justru yang diterapkan adalah sistem kehidupan yang bebas dan jauh dari Islam.

Oleh karena itu, tugas kita sekarang adalah belajar Islam dan sejarah Islam, agar kita lebih jelas mengetahui Islam dan aturan-aturan yang rinci yang melahirkan banyak kebaikan.

Tidak hanya itu, kita juga harus berjuang agar aturan Islam dapat diterapkan seperti yang pernah diterapkan pada masa lalu.

وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ

Artinya: Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Wallahu’alam bishawab. *

Pembaca 718
Tags: PelecehanSeksual
Previous Post

Libatkan Adhoc 2 Kecamatan, KPU Banggai Mulai Bikin Bimtek

Next Post

Menteri Nusron Imbau Pemda se-Jawa Timur Tuntaskan RDTR

Rekomendasi untuk Anda

Dramaturgi dalam Politik Tikungan: Adegan Ini untuk Melawan Siapa?
Opini

Dramaturgi dalam Politik Tikungan: Adegan Ini untuk Melawan Siapa?

22 April 2025
Siapa pun Pemenangnya, yang Kalah Adalah Kita
Opini

Siapa pun Pemenangnya, yang Kalah Adalah Kita

15 April 2025
Obrak-Abrik Pinasa, Poros Tengah Berjaya
Opini

Obrak-Abrik Pinasa, Poros Tengah Berjaya

14 April 2025
Ambisi Kekuasaan Sulianti Murad: Menodai Demokrasi Banggai
Opini

Ambisi Kekuasaan Sulianti Murad: Menodai Demokrasi Banggai

13 April 2025
Melatih Integritas Diri Melalui Puasa Ramadhan
Opini

Melatih Integritas Diri Melalui Puasa Ramadhan

10 Maret 2025
Pemimpin Baru dalam Bingkai Demokrasi, Menjanjikan Harapan?
Opini

Harga Rumah Melambung, Gaji Stagnan: Masa Depan Gen Z Suram?

7 Maret 2025
Kompetensi Vs Kepentingan
Opini

Kompetensi Vs Kepentingan

21 Februari 2025
Benci Tapi Rindu
Opini

Benci Tapi Rindu

8 Februari 2025
Pimpin Nasyitaul Aisyiyah Banggai, Karmila Lamadang Sebut Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun
Opini

Marwah Guru Cerminan Suksesnya Generasi Masa Depan

8 Februari 2025
Next Post
Menteri Nusron Imbau Pemda se-Jawa Timur Tuntaskan RDTR

Menteri Nusron Imbau Pemda se-Jawa Timur Tuntaskan RDTR

Discussion about this post

Ijazah dan Tanggungjawab Civitas Akademik

Ijazah dan Tanggungjawab Civitas Akademik

19 Mei 2025
Praktisi Hukum Irfan Bungaadjim Desak 3 Kades di Toili Banggai Dipecat

Praktisi Hukum Dukung Rencana Bupati Banggai Amirudin Pecat ASN Melanggar Netralitas

18 Mei 2025
Tryou di Sulsel, ISSI Banggai Membawa Hasil Maksimal

Tryou di Sulsel, ISSI Banggai Membawa Hasil Maksimal

18 Mei 2025
811 Sertipikat Konsolidasi Tanah di Bantul Siap Diserahkan Menteri Nusron

811 Sertipikat Konsolidasi Tanah di Bantul Siap Diserahkan Menteri Nusron

18 Mei 2025

Pemkel Kilongan Permai Tegaskan Masalah Anjing Liar Sudah Lama Diatasi

18 Mei 2025

Pilihan Pembaca Pekan Ini

  • Pemuda Perantau Asal Pongian Tewas Bersimbah Darah di Balut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghadapi Porkab V Banggai 24 Camat Galau, Ada Apa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KM Sinabung dan KM Sabuk Nusantara Jalani Docking, Pelni Luwuk Umumkan Jadwal Baru KM Tilongkabila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tim Penyelamat Perusahaan Minta Orang Luar jangan Campuri Internal PDAM Banggai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fajar Tewas Ditikam di Balut, Keluarga Korban Desak APH Tangkap Semua Pelaku!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bimtek Pendaftaran Porkab V Banggai, Ebing Undang 24 Camat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Dibayar 14 Mei, Aktivitas PDAM Banggai Kembali Aman dan Nyaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mencuri di Luwuk Selatan, Warga Lamo ini Ditangkap di Pagimana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tugas Penting AT–FM Periode Kedua Adalah Pemekaran Provinsi Sulawesi Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Romi Botutihe Diminta Mundur Jika Tak Mampu Tingkatkan Penerimaan PDAM Banggai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
No Result
View All Result

ARSIP

KATEGORI

  • ATR/BPN Banggai
  • Balut
  • Banggai
  • Bangkep
  • DKISP
  • DPRD Banggai
  • Ekonomi
  • Foto Bicara
  • Info Bapenda
  • Info BPBD
  • Info Damkar
  • Info Dinsos
  • Info Disdikbud
  • Info Disnakeswan
  • Info Dispora
  • Info JOB Tomori
  • Info Mining KFM
  • Info PUPR
  • Info TPHP
  • Info Unismuh
  • Internasional
  • Kampus
  • Kecamatan
  • Kesehatan
  • Kolom Cudy
  • Kolom Muhadam
  • Kolom Syarif
  • Kriminal
  • Luwuk
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Parpol
  • Pemilu 2024
  • Pendidikan
  • Pilkada
  • Pilkada 2024
  • Porkab 2025
  • Prokopim
  • Ramadhan Berkah
  • Religi
  • Sosok
  • Sulteng
  • Tekno
  • Tips
  • Tojo Unauna
  • Umum
  • Video

Alamat Redaksi

Jalan G. Lompobatang No. 68 Kelurahan Baru Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Banggai
    • Religi
    • Kesehatan
    • Ekonomi
  • DKISP
    • Prokopim
    • Nasional
    • Internasional
  • Kriminal
    • Parpol
    • Pemilu 2024
    • Pilkada 2024
  • DPRD Banggai
    • Pilkada
    • Pemilu
  • Sulteng
    • Kecamatan
    • Tojo Unauna
  • Luwuk
    • Tekno
    • Kampus
    • Pendidikan
  • Info JOB Tomori
    • Info Mining KFM
    • Info Disdikbud
    • Info Bapenda
    • Info Dispora
    • Info Unismuh
    • Info PUPR
  • Opini
    • Kolom Muhadam
    • Tips
    • Kolom Cudy
    • Foto Bicara
    • ATR/BPN Banggai
  • Semua
    • Olahraga
    • Porkab 2025
    • Info BPBD
    • Info Dinsos
    • Info Disnakeswan
    • Info TPHP
    • Info Damkar
    • Kolom Syarif
    • Bangkep
    • Balut
    • Sosok
    • Ramadhan Berkah
    • Video

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!