LUWUK, Luwuk Times.ID— Beberapa waktu terakhir ini, tidak terlihat lagi aksi pinasa (pia na sampah ala atau lihat sampah ambil). Biasanya setiap Jumat para ASN menggelar kegiatan bersih-bersih. Tapi kini tidak ada lagi.
Semisal di Kelurahan Kilongan Permai Kecamatan Luwuk Utara. Saban Jumat tidak pernah absen dilaksanakan Jumat Bersih. Namun dalam beberapa pekan ini, aksi moral itu tidak tampak lagi.
“Hampir setiap Jumat, kawasan di samping GOR Kilongan ini menjadi pusat kegiatan Pinasa. Anehnya, setelah Pilkada dan diketahui pemenangnya, Pinasa tidak ada lagi,” tanya warga.
Soal tidak ada lagi geliat Pinasa dikomentari politisi Aryanto Hakim.
Menurut mantan anggota DPRD Banggai ini, Pinasa adalah program yang sangat baik untuk memelihara kebersihan lingkungan. Bahkan lewat aksi moral itu, Kabupaten Banggai sukses meraih tropi Adipura.
“Banyak manfaat dari aksi pinasa,” kata mantan Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Banggai ini.
Namun sambung Anto, aksi pinasa tidak punya gaung lagi. Hal itu dikarenakan tegas Anto para pimpinan di wilayah, baik camat atau lurah khususnya dalam kota Luwuk sepertinya enggan untuk meneruskan program Pinasa.
Apalagi dimasa transisi kepemimpinan dari Herwin Yatim-Mustar Labolo (Winstar) sebagai pencetus ide Pinasa ke pemerintahan baru Amirudin Tamoreka-Furqanudin Masulili (AT-FM).
Dapat dipahami lanjut Anto, sebagian diantara para pimpinan wilayah ada sikap keraguan untuk kembali menghidupkan aksi pinasa.
Pasalnya, ketika tetap dilakoni Pinasa, maka lahir persepsi bahwa mereka itulah para militansi Winstar.
Padahal sambung Anto, mungkin saja bupati dan wakil bupati Banggai terpilih belum tentu berpikiran seperti itu.
“Saya yakin bahwa pemerintahan yang baru nanti tetap akan meneruskan program Pinasa. Karena sangat bermanfaat bagi lingkungan dan keindahan kota Luwuk,” tandas Anto. *
(yan)
Discussion about this post