
Ia menyampaikan kedepan masyarakat perlu melakukan penguatan di tingkat masyarakat.
Sementara itu, Burhanuddin Andi Masse lebih mengapresiasi perjuangan aktivitas 98.
Pasalnya, berkat perjuangan tersebut, dia merasa reformasi 25 tahun ini memberikan ruang yang sebesar-besarnya terhadap pendidikan.
Contohnya kebijakan 20 persen intervensi anggaran pemerintah untuk pendidikan kemudian memberikan ruang yang terhadap masyarakat untuk membuka institusi pendidikan dengan mendirikan Yayasan.
“Berkat reformasi 98 ini, hari ini saya bisa mendirikan yayasan pendidikan. Kedepan adik-adik mahasiswa juga dapat melakukan hal yang sama,” katanya.
Selain itu, Ia menyampaikan reformasi itu adalah buah dari sikap tegas dari mahasiswa.
Maka perubahan pemerintahan itu dari orde baru ke reformasi adalah buah tangan mahasiswa sehingga harus bangga terhadap proses reformasi itu sendiri.
Pada kegiatan diskusi ini, peserta yang hadir terdiri dari mahasiswa dan sejumlah organisasi kemahasiswaan serta organisasi kepemudaan.
Melalui diskusi Interaktif itu, disimpulkan bahwa sikap PENA 98 tegas menolak Bangsa Indonesia dipimpin oleh mereka yang pernah punya sejarah kelam terhadap perjuangan reformasi.
Tidak berafiliasi dengan orde baru, lalu pernah terlibat pelanggaran HAM, melakukan politik identitas, dan tidak terlibat kejahatan korupsi
Dan yang paling penting adalah dapat bersinergi dan melanjutkan program Presiden Jokowi. *
bar
Discussion about this post