IKLAN
Olahraga

Perbasi Sulteng Klarifikasi Penelantaran Atlet, 30 Pebasket Berangkat BK PON di Bali

389
×

Perbasi Sulteng Klarifikasi Penelantaran Atlet, 30 Pebasket Berangkat BK PON di Bali

Sebarkan artikel ini
Editor: Sofyan Labolo
Pemusatan latihan tim basket putri di kota Palu. Mereka bersiap mengikuti BK PON 2024 di Bali. (Foto: Istimewa)

Luwuk Times, Palu— Tim Basket 5 x 5 bersiap berangkat ke Bali, mengikuti Babak Kualifikasi PON 2024, yang digelar mulai 29 September 2023.

Perbasi Sulteng memberangkatkan 30 orang atlet dan ofisial, terdiri dari dua regu putra putri. Satu regu berisi 12 atlet dan 3 orang ofisial.

Wakil Sekretaris Perbasi Sulteng Hendi Maratua Sagala, mengatakan, target yang diberikan KONI Sulteng bisa lolos PON 2024.

“Mudah-mudahan tim basket 5×5 Sulteng ada yang lolos mengikuti tim basket 3×3 yang lolos BK PON di Jogja,” ujar Awa, panggilan akrab Hendi M Sagala.

Menurut Awa, Perbasi Sulteng membutuhkan modal besar memberangkatkan 30 orang mulai dari tiket pesawat dan akomodasi serta konsumsi selama BK PON.

Baca:  Satu-satunya di Sulteng, Coach Marco Berlisensi A

Semua biaya ditanggung Perbasi Sulteng serta dana bantuan dari KONI Sulteng.

Dengan keterbatasan anggaran, Perbasi melaksanakan pemusatan latihan dengan konsekuensi penggantian transport saja selama pemusatan.

Hal ini sudah disampaikan ke atlet agar fokus latihan dan bisa lolos PON.

Olehnya, Awa mengklarifikasi jika ada penelantaran atlet basket selama pemusatan.

“Informasi itu tidak lengkap, sejauh mana informasi yang sampai itu harus diklarifikasi. Jadi saya klarifikasi bahwa atlet ini fokus berangkat. Masalah yang disampaikan itu pas pemusatan sudah disampaikan lebih dulu ke atlet,” ujar Awa.

Bahkan kata Awa, Perbasi Sulteng juga membantu memberikan beras untuk atlet dari luar kota.

Baca:  Ketua HNSI Sulteng Herwin Yatim Hadiri Munas di Bali

“Kita juga sudah sampaikan perbasi Sulteng ada kafe, kalau ada yang tidak ada uang untuk makan maka silahkan datang ke kafe,” kata Awa.

Saat ini, Perbasi Sulteng fokus ke prestasi dan meminta atlet tidak terpengaruh dengan informasi yang bisa mempengaruhi fokus ke pertandingan.

Sebelum berangkat, Perbasi Sulteng juga menyiapkan uang saku ke atlet dan ofisial.

“Semua atlet terfasilitasi kalaupun ada yang kurang itu hal biasa Pengprov karena ini olahraga beregu. Semua cabor sama dengan keterbatasan anggaran, jadi kita memaksimalkan apa yang ada. Yang pasti dari Pengprov caranya supaya bisa bermain BK PON dan lolos,” ujar Awa. * Bar

error: Content is protected !!