LUWUK TIMES — Caleg PDI Perjuangan Kabupaten Banggai di daerah pemilihan (dapil) 1 terbilang kompetitif.
Selain ada dua incumbent juga para new comer alias pendatang baru patut diperhitungkan kekuatannya.
Sebagai salah satu petahana di dapil kota, Kartini Akbar merasa tak gentar. Ia justru bersyukur dengan ketatnya persaingan internal di dapil yang mencakup Kecamatan Luwuk, Luwuk Utara, Luwuk Selatan, Luwuk Timur dan Kecamatan Nambo tersebut.
Ditemui di kantor DPRD Banggai usai mengikuti rapat paripurna LKPJ tahun anggaran 2022, Kartini Akbar Jumat (28/04/2023) menilai, baginya itu bukanlah persaingan. Sebaliknya itu memberi keuntungan tersendiri bagi PDI Perjuangan.
“Bagi saya itu bukan persaingan. Justru saya bersyukur ada pendatang baru di PDIP yang akan memberi kontribusi, sehingga menambah perolehan suara,” ucapnya.
Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banggai ini tidak menampik bahwa pada pemilu 2019 lalu ada caleg PDI Perjuangan yang punya basis ril. Dan pada pemilu tahun depan, yang bersangkutan tidak lagi bersama PDI Perjuangan.
Akan tetapi dengan kehadiran beberapa pendatang baru di PDI Perjuangan, utamanya di dapil I, maka dengan sendirinya akan tergantikan kekuatan tersebut.
“Kemarin kita punya caleg yang punya basis. Dan kini tidak ikut. Tapi hari ini sudah tergantikan dengan figur yang juga punya basis,” kata anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Banggai ini.
Bagaimana dengan jumlah kursi yang terjadi pengurangan dari 10 menjadi 9 kursi di dapil I?
Kartini Akbar kembali memberi penjelasan. Bagi PDI Perjuangan itu tidak masalah. Karena dari 9 caleg banteng moncong putih yang disiapkan berkompetisi di dapil neraka, semuanya memiliki nilai jual.
Dan dia optimis, dengan komposisi caleg yang kuat ini, PDIP di dapil I dapat menambah kursi, atau minimal dapat mempertahankan 2 kursi yang sekarang.
“Isnya Allah kita bisa menambah. Minimal bisa mempertahankan jumlah kursi yang ada sekarang,” tegas peraih 2.501 suara pada pemilu 2019 ini. * yan
Discussion about this post