PALU— Realisasi investasi Provinsi Sulteng sepanjang periode April-Juni atau kuartal II tahun 2022 mencapai Rp 32,10 triliun.
Dari 13 kabupaten/kota se Sulteng, Kabupaten Banggai berada pada posisi keempat sebagai penyumbang realisasi terbesar, yakni Rp 322,20 miliar.
Sementara Kabupaten Morowali berada pada peringkat pertama Rp 29,261 triliun, Morowali Utara Rp 1,455 triliun) dan Kota Palu pada peringkat ketiga dengan Rp 331,72 miliar. Sementara Kabupaten Poso berada pada posisi kelima dengan realisasi Rp 255,31 miliar.
Sebelumnya pada kuartal I tahun 2022 atau medio Januari-Maret, realisasi investasi Sulteng mencapai Rp 20,02 Triliun.
Realisasi kuartal II juga mengalami peningkatan hampir 4 kali atau sebesar 371,96 persen berbanding dengan Kuartal II tahun 2021, yang hanya Rp 8,63 triliun.
Gubernur Puas
Dalam rilis kepada Luwuk Times, Minggu (24/07/2022) tadi malam, Gubernur H Rusdy Mastura merasa puas sekaligus mengapresiasi kinerja Dinas Penanaman Modal dan PTSP (DPMPTSP).
Ia menilai OPD itu konsisten dalam mewujudkan ekosistem investasi dan berusaha yang ramah bagi pelaku usaha.
“Dengan kerja cepat, semoga Sulawesi Tengah menjadi daerah primadona, destinasi ramah investasi di Indonesia,” singkat gubernur pada sela-sela pembukaan MTQ ke-29 di Kabupaten Banggai, Sabtu malam (23/7).
Terlebih lagi peningkatan ini membawa dampak positif bagi penyerapan tenaga kerja yang menembus 18.801 tenaga kerja pada perioder semester I tahun 2022.
Kepala DPMPTSP Moh Rifani Pakamundi menerangkan capaian ini menempatkan Sulteng pada peringkat 3 secara nasional atau berada di bawah Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Bahkan Kabupaten Morowali memperoleh peringkat pertama se Indonesia, dengan mengalahkan DKI Jakarta Selatan pada posisi kedua.
“Detailnya (realisasi) kita meraih Rp 32,10 triliun dengan besaran PMA 31,25 triliun dan PMDN 848 milyar atau menyumbang 10,6 persen dari total realisasi investasi Indonesia (Kuartal II) sebesar 302,2 triliun,” jelasnya, mengutip rilis dari Kementerian Investasi/BKPM RI belum lama ini.
Ia juga menuturkan Sulteng masih menjadi jawara realisasi investasi PMA di Indonesia.
Sepanjang semester 1 tahun 2022 urainya, Sulteng menyumbang 16,2 perseb dari total realisasi investasi PMA atau sebesar 3,5 miliar USD.
Namun demikian, Gubernur Rusdy Mastura memintanya supaya terus melakukan upaya progresif untuk memperkecil margin realisasi PMA dan PMDN yang sangat tajam. Antaranya melalui kegiatan kemitraan antara Pelaku Non UKM dengan pelaku UKM.
Ia juga menginformasikan sampai dengan Juni 2022 telah terbit Nomor Induk Berusaha (NIB) berdasarkan data dari Online Single Submission (OSS) Berbasis Resiko sejumlah 5.489.
Dengan rincian 5.366 pelaku UKM dan 123 pelaku Non UKM dengan jumlah sebaran 20.793 proyek pada Kabupaten/Kota di Sulteng.
Sebaran proyek tersebut antara lain, perdagangan eceran berbagai macam barang yang utamanya makanan, minuman atau tembakau bukan di minimarket / supermarket / hypermarket (tradisional), rumah / warung makan dan perdagangan besar atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak.
Terakhir, ia mengucapkan terima kasih kepada pelaku usaha yang telah menaruh kepercayaan, sehingga Sulawesi Tengah menjadi magnet baru investasi Indonesia. *
Biro Adm Pimpinan Setda Sulteng
Discussion about this post