Dengan menjadikan rumah sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan keharmonisan, setiap keluarga Muslim dapat meraih sakinah dan keberkahan dunia serta akhirat. Firman Allah:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)
Kesimpulan
Konsep “Rumahku Surgaku” dalam Islam adalah refleksi dari sebuah rumah yang tidak hanya menjadi tempat tinggal fisik, tetapi juga menjadi pusat spiritual, pendidikan, dan kasih sayang yang membawa ketenteraman, kebahagiaan, serta keberkahan.
Rumah yang ideal adalah rumah yang dihiasi dengan nilai-nilai keimanan, akhlak mulia, dan pengamalan syariat Islam.
Di sana, setiap anggota keluarga memainkan perannya dalam menciptakan suasana penuh sakinah (ketenteraman), mawaddah (kasih sayang), dan rahmah (kasih yang penuh rahmat), sebagaimana yang ditekankan dalam Al-Qur’an:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang dan rahmat.” (QS. Ar-Rum: 21)
Rumah yang menjadi surga adalah rumah yang dihiasi dengan ibadah, di mana Al-Qur’an dibaca dan dipahami, dzikir dilantunkan, serta interaksi sosial antara penghuni dipenuhi dengan akhlak mulia. Rasulullah SAW bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi, no. 3895)
Namun, untuk mewujudkan “Rumahku Surgaku” di era modern penuh tantangan ini, diperlukan usaha nyata yang melibatkan:
1. Penguatan Spiritual:
Menjadikan rumah sebagai tempat ibadah dan pembelajaran Islam.
2. Keharmonisan Sosial:
Memelihara komunikasi yang baik dan saling memahami antaranggota keluarga.
3. Kedisiplinan Syariat:
Menghidupkan nilai-nilai syariah dalam kehidupan sehari-hari di rumah.
4. Pendidikan Berbasis Karakter:
Menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak-anak sebagai generasi penerus.
Dengan demikian, rumah dapat menjadi tempat yang tidak hanya memberikan kenyamanan fisik, tetapi juga membimbing penghuninya menuju keberkahan dan kebahagiaan abadi di akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia adalah tempat kesenangan, dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah istri yang shalihah.” (HR. Muslim, no. 1467)
Oleh karena itu, menjadikan rumah sebagai surga dunia adalah tanggung jawab bersama setiap anggota keluarga.
Dengan keimanan, cinta kasih, dan ketaatan kepada Allah, rumah dapat menjadi cerminan surga yang sesungguhnya, membawa ketenteraman di dunia dan jaminan keselamatan di akhirat. *
**) Ikuti berita terbaru Luwuk Times di Google News
Discussion about this post