Pertarungan ini memakan waktu cukup lama, yaitu sekitar 6 jam 5 menit dengan kemenangan akhirnya kembali diperoleh oleh Santakalan, setelah pukulan kerasnnya mendarat tepat dirahang Sugigi Konau, hal itu pun yang membuat Sugigi Konau terjatuh.
Santakalan pun segera mengangkat dan mengobati lawan nya itu sampai ia pulih dan ia pun bersedia ikut bersama Santakalan.
Setalah Sugigi Konau sembuh total ketiganya pun kembali melanjutkan perjalanan. Hari demi hari pun dilalui oleh ketiganya dengan penuh suka cita.
Sampai akhirnya mereka menjumpai sebuah danau yang sangat besar. Tidak ada pilihan lain merekapun memutuskan untuk menyebrangi danau tersebut.
Sugigi ladang dan Sugigi Konau yang tidak mempunyai kemampuan untuk berenang terpaksa hanya bisa berpegangan di sarung pedang milik santakalan.
Sesampainya di seberang danau santakalan pun memerintahkan kedua sahabatnya untuk beristirahat sembari menunggu ia kembali kedanau untuk mengkap ikan buat keperluan makan mereka.
Benar saja, Santakalan tiba-tiba melihat ikan yang sangat besar. Tentu saja dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu tak pikir panjang, segera ia menghunuskan pedangnya. Lalu dengan gesitnya ia menghujam tepat di kepala ikan itu.
Kedua temannya pun merasa senang karena Santakalan telah mendapatkan ikan yang sangat besar, itu artinya rasa lapar yang mereka rasakan bisa terobati.
Setelah santakalan menghempaskan ikan besar itu di darat merekapun mulai kebingungan bagaimana membakar ikan tersebut sementra mereka tidak memiliki api.
Kegamangan mereka bisa terobati setelah Sugigi Konau melihat dari kejauhan ada kepulan asap dipuncang gunung. Seketika itu Santakalan langsung memerintahkan Sugigi Ladang dengan maksud meminta api untuk membakar ikan.
Namun setelah menunggu beberapa saat Sugigi Ladang tak kunjung kembali. iapun akhirnya memerintahkan lagi Sugigi Konau untuk menyusul Sugigi Ladang. Setelah menunggu beberapa saat, lagi-lagi Sugigi Konau juga tak kembali.
Kecemasan kini merundung Santakalan, ia bertanya tanya mengapa kedua sahabatnya tersebut tak kunjung tiba. Ia memutuskan untuk menyusul dengan memikul ikan yang sangat besar yang di dapatkannya itu.
Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan seseorang yang sedang berlari ketakutan. Santakalan pun bertanya ; apa yang membuat engkau ketakutan ?. Apakah engkau berjumpa dengan kedua orang sahabatku ?.
Laki-laki itu menjawab : mereka telah ditangkap oleh manusia jelmaan Iblis yang dapat memakan manusia bernama NENEK PAKANDRE.
Sontak hal tersebut membuat Santakalan bergegas pergi untuk menyelematkan kedua sahabatnya itu. Namun laki-laki tadi meminta untuk mengurungkan niatnya untuk pergi kesana, sebab situasinya sangat mencekam dan berbahaya.
Ia mengatakan : bisa-bisa engkau juga akan menjadi korban dari Nenek Pakandre. Namun Santakalan enggan menghiraukan peringatan orang tersebut. Sebab ia merasa bahwa kejadian ini diakibatkan oleh dirinya yg memerintahkan dua sahabatnya itu untuk pergi mencari api. Disisi lain dia telah menganggap kedua sahabatnya itu seperti saudaranya sendiri.
Maka Santakalanpun pergi untuk menyelamatkan kedua sahabatnya itu, dengan diikuti oleh orang yang selamat dari keganasan Nenek Pakandre. Diperjalanan merekapun berkenalan dan laki-laki itu pun menyebut namanya adalah SUGIGI LONTAR.
Discussion about this post