Luwuk Times, Banggai — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kembali menggelar Forum Kapasitas Nasional (Forkapnas) ke III tahun 2023.
Kegiatan yang berlangsung di Jakarta Convention Center Kamis-Jumat (23-24/11/2023) itu, JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) pun berperan aktif.
Forkapnas merupakan ajang kolaborasi bagi pelaku industri hulu minyak dan gas bumi di Indonesia.
Termasuk JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori), dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Karena melalui forum tersebut, tidak hanya menampilkan prestasi perusahaan hulu migas. Akan tetapi menjadi momentum bagi seluruh perusahaan merencanakan program untuk kerjasama strategis, saling bertukar ide, pengetahuan baru dan peluang bisnis diantara pemangku kepentingan.
Forkapnas tahun ini, diikuti 34 perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), 30 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan dan industri kreatif, 60 perusahaan penyedia barang dan jasa dan 12 asosiasi industri.
Pada kegiatan Forkapnas, JOB Tomori hadir dengan menempati stand pameran, sekaligus menghadirkan kelompok UMKM Mitra binaan JOB Tomori dari Kabupaten Banggai.
Pada ajang tersebut merupakan kesempatan emas untuk memperkenalkan sekaligus memasarkan produk yang dihasilkan kelompok binaan JOB Tomori.
Produsen Lokal
Melalui forum ini kata Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, SKK Migas ingin mengintegrasikan kemampuan produsen lokal. Sehingga menghasilkan produk baru yang mampu menjawab kebutuhan industri hulu migas nasional.
“Ajang ini juga memberikan ruang kepada seluruh peserta untuk mendiskusikan solusi bagi isu-isu krusial, seperti lingkungan, teknologi baru, dan kebijakan perundang-undangan yang berpengaruh pada industri hulu migas,” ujar Nanang
Selain itu, Forkapnas juga bertujuan mendongkrak kinerja hulu migas dalam memenuhi target produksi yang telah diberikan pemerintah, pengembangan local content di industri hulu migas yang menimbulkan dampak berganda bagi perekonomian nasional, termasuk perluasan kesempatan berusaha serta penyerapan tenaga kerja lokal.
Pada kesempatan tersebut, SKK Migas mencatat nilai kontribusi migas terhadap industri lain pada periode tahun 2020 sampai Juni 2022 telah mencapai Rp. 174,53 triliun.
Nilai ini jauh di atas nilai kontrak utama migas itu sendiri yang sebesar Rp. 141,20 triliun.
“SKK Migas terus mendorong KKKS untuk tidak mengabaikan penerapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di kegiatan hulu migas. Apalagi SKK Migas dan Ditjen Migas Kementerian ESDM telah mengeluarkan buku Apresiasi Produk Dalam Negeri (APDN) sebagai acuan menginventarisir peralatan atau perlengkapan kebutuhan industri hulu migas yang sudah tersedia dalam negeri,” pesan Nanang Abdul Manaf lagi.
Pada Forkapnas III juga memberikan penekanan pada peran ekonomi migas sebagai penggerak utama.
Tidak hanya sebagai pemasok energi, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi dan perkembangan sector usaha lain, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, serta kemandirian industri dalam negeri.
JOB Tomori Terus Berbenah Diri
General Manager JOB Tomori, Beny Sidik, menyampaikan bahwa sebagai perusahaan hulu migas yang mendapat mandat pemerintah melakukan operasi produksi gas bumi di Kabupaten Banggai, akan selalu berkomitmen menjaga amanah pemerintah memenuhi target produksi energi nasional.
Hal itu dibuktikkan dengan terus melakukan inovasi yang bertujuan menjalankan perusahaan seefisien mungkin, serta yang lebih utama terus berupaya memajukan perekonomian masyarakat Kabupaten Banggai.
“Semoga sumbangsih JOB Tomori dalam memajukan perekonomian daerah Kabupaten Banggai dan perekonomian nasional memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat. Dan JOB Tomori akan selalu berusaha berbenah diri melakukan perbaikan dari segala kekurangan selama ini,” tutup Beni yang turut hadir dikegiatan Forkapnas III. *
Discussion about this post