BANGGAI — Sebagai politisi senior Partai Golkar, Murad Nasir rupanya mengikuti perkembangan politik pilkada Banggai. Mantan anggota DPR RI ini tak menampik bahwa suhu politik jelang voting day 27 Nopember 2024 semakin menghangat. Ia pun angkat bicara soal konstelasi politik itu.
Kepada wartawan, Rabu 6 Nopember 2024 tadi malam, mantan Ketua DPRD Sulteng ini mengatakan, dalam setiap kontestasi politik pilkada, perbedaan pilihan itu adalah lumrah.
“Saya kira lumrah ketika kita punya perbedaan pilihan pada momentum Pilkada Banggai ini,” ucapnya.
Tapi bukan berarti sambung Om Murad sapaannya, perbedaan pilihan tersebut dijadikan sebuah benih perpecahan di tengah masyarakat.
“Jangan hanya karena pilihan berbeda, kita malah peruncing perbedaan. Sehingga berpotensi terjadi perpecahan di masyarakat,” katanya.
Persaingan dalam setiap kompetisi pilkada adalah wajar. Karena setiap kandidat dituntut dapat memberi keyakinan kepada rakyar agar memilihnya. Tentu saja melalui program kerja yang ditawarkan kepada para calon konstituennya.
Bukan sebaliknya, dengan cara menghujat dan saling menjatuhkan sesama kontestan pilkada.
“Kalau rivalitas itu hanya sebatas rivalitas persaingan politik. Dan bukan rivalitas permusuhan,” jelas Murad Nasir.
Bagi Murad Nasir, ketiga pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Banggai, merupakan kader terbaik daerah ini, sekaligus pilihan partai politik.
Dan siapa pun yang nantinya mendapat legitimasi dominan dari rakyat, maka paslon itu lah yang terbaik di mata rakyat Banggai.
“Tiga paslon ini putra dan putri terbaik yang dimiliki Kabupaten Banggai. Mereka adalah pilihan parpol. Siapapun yang terpilih adalah kader terbaik. Dan saya pernah omong soal ini saat kedukaan Baharuddin Tjatjo di rumah duka, beberapa waktu lalu,” ucap Murad Nasir. *
Reporter Sofyan Labolo
**) Ikuti berita-berita terbaru Luwuktimes.id di Google News. Klik link dan jangan lupa follow
Discussion about this post