LUWUK, Luwuktimes.id – Calon Bupati Banggai nomor urut 1, Hj. Sulianti Murad mengaku prihatin terhadap persoalan yang dialami petani. Salah satunya mengenai kerusakan jalan kantong produksi di sejumlah wilayah di daerah ini.
Dari hampir 300 titik yang dikunjungi, rata-rata persoalan yang dikeluhkan oleh petani adalah rusaknya infrastruktur jalan kantong produksi dalam menunjang akses perekonomian mereka.
“Rata-rata petani kita mengeluhkan soal rusaknya jalan kantong produksi. Mereka hanya butuh perbaikan jalan bukan minta dibangunkan rumah mewah,” kata disela-sela menyampaikan orasi politik saat kampanye tatap muka Hatimu di Desa Kamumu, Kecamatan Luwuk Utara, Selasa (10/11), dan di Kelurahan Bunta 1, Rabu (11/11).
“Kasihan rakyat, sekelas jalan kantong produksi tidak maksimal direalisasikan pembangunannya oleh pemerintah daerah saat ini,” sambung Sulianti.
Kata kandidat yang menggandeng H. Zainal Abidin Alihamu sebagai calon Banggai II ini, sebenarnya perbaikan akses jalan kantong produksi tidak membutuhkan biaya yang cukup besar. Hanya membutuhkan kekuatan perangkat alat berat.
“Sebagai pengusaha saya tahu persis besaran biaya perbaikan jalan kantong produksi. Tidak terlalu besar. Kenapa pemerintah setempat tidak dapat mengatasi problem semacam ini,” terangnya penuh tanya.
Di Desa Bunga misalnya. Petani di wilayah itu harus menempuh jarak cukup jauh berjalan kaki untuk sampai ke lokasi perkebunan mereka, karena rusaknya akses jalan kantong produksi.
“Saat blusukan di wilayah itu, kasihan petani kita, harus memikul hasil kebun dengan jarak cukup jauh. Ini contoh kecil, dan masih banyak fakta dilapangan yang kami temukan dengan problem yang sejenis,” ujarnya.
Pasangan Hatimu tegas Sulianti Murad bersedia menerima tantangan terkait perbaikan akses jalan kantong produksi yang tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah daerah.
Ia pun memastikan, jika rakyat memberikan amanah sebagai pemimpin di daerah ini, akan bekerja keras untuk menyelesaikan problem yang dikeluhkan petani.
“Kami memiliki alat berat sendiri yang bisa membantu petani, sehingga akses perekonomian mereka bisa lancar. Kami hadir bukan untuk berjanji, melainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyat,” tuturnya.
Ia pun menguraikan tentang niat tulusnya membangun Kabupaten Banggai, tanpa adanya muatan kepentingan pribadi. Menunjukkan kepada khalayak jika perempuan dengan kepekaannya mampu mengabdi sebagai pemimpin di daerah ini.
“Secara ekonomi Alhamdulillah Allah menitipkan rezeki kepada kami sudah lebih dari cukup. Namun niat untuk mengabdi tak bisa lagi dibendung, mewakafkan diri ini untuk rakyat di tanah kelahiran saya,” kata Sulianti Murad.
Dia pun menyambungnya, “dari hampir 300 lokasi yang kami kunjungi, banyak persoalan masyarakat yang disampaikan kepada kami. Dan kamipun tidak tega melihat, dan merasakan keluh kesah mereka. Tidak ada jalan lain bagi saya untuk memilih bertarung dalam Pilkada, untuk memenuhi apa yang mereka butuhkan,” tutur Sulianti Murad.
Ia meyakinkan publik, jika Hatimu diberi amanah oleh rakyat, akan senantiasa mengolah pemerintahan secara transparan serta membuka ruang dialog bersama masyarakat, sehingga setiap persoalan dapat diselesaikan dari Hati ke Hati.
“Hatimu dalam berargumentasi, senantiasa menyampaikan hal-hal yang sesuai realita di lapangan. Bukan menyampaikan sesuatu hal yang baik, padahal kondisi dilapangan tak sesuai dengan apa yang diucapkan,” pungkasnya. *
(nas/yan)
Discussion about this post