LUWUK– Setiap tahun target retribusi sampah tidak tercapai. Itulah yang menjadi alasan, sehingga Pemda Banggai akan menaikkan tarif retribusi. Ada rencana pengelolaan retribusi sampah di pihak ketigakan.
Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Banggai, Saripudin Tjatjo kepada Luwuk Times, Kamis (14/07/2022) mengaku, setiap tahun target retribusi sampah tidak terealisasi.
Padahal dari jumlah armada serta petugas kebersihan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banggai sudah ideal.
“Saat ini DLH Banggai memiliki 15 kendaraan pengangkut sampah. Sementara petugas kebersihan ada sekitar 300-an personil. Itupun hanya beroperasi pada tiga kecamatan dalam Kota Luwuk. Tapi belum maksimal pencapaian retribusi,” ucap Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Banggai ini.
Panitia khusus (Pansus) DPRD Banggai rancangan Perda tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD 2021, setidaknya membahas persoalan tersebut.
Sehingga ada rencana mereka menaikkan tarif retribusi sampah.
Saripudin Tjatjo yang juga Ketua Pansus membenarkan rencana tersebut.
“Kami akan studi banding terkait sejumlah retribusi. Salah satunya masalah sampah,” ucapnya.
“Salah satu daerah di Kalimantan Timur, sudah ada MoU dengan pihak ketiga terkait retribusi sampah. Daerah itu yang rencananya menjadi pusat studi banding pansus dengan melibatkan OPD teknis,” kata Om Arif-sapaannya.
Apakah warga tidak akan bereaksi, setelah tarif naik lantaran harus melibatkan pihak perusahaan?
Ia kembali berujar, sepanjang pelayanan maksimal kepada masyarakat, tentu saja tidak akan ada yang keberatan, ketika tarif retribusi naik.
“Ini kan sama dengan PDAM. Meski tarif air naik, tapi pelayanan memuaskan, warga atau pelanggan pasti akan legowo,” ucapnya.
Sudah ada gambaran tentang tarif retribusi baru?
Pertanyaan lanjutan ini kembali mendapat jawaban politisi senior Partai Golkar Banggai ini.
Sejauh ini belum ada estimasi ke arah itu. Sebab masih akan melaksanakan studi banding. Hasilnya kemudian akan kami tuangkan dalam laporan Pansus.
“Saat ini retribusi sampah Rp 20 ribu per bulan. Bisa saja naik menjadi Rp 30 ribu, 40 ribu atau 50 ribu per bulan. Tergantung kesepatan nantinya,” kata Om Arif*
Discussion about this post