Ungkap Kasus Narkoba 359,45 Gram, Polres Banggai Gelar Konferensi Pers

“Intinya siapa pun, dimana pun kita akan kejar para pelaku narkoba. Mau pejabat dan aparat jika terlibat akan ditindak tegas”

Wakapolres Banggai Kompol Margiyanta

Luwuk Times — Komitmen Polres Banggai dalam memberantas kasus narkoba patut mendapat apresiasi.

Hingga saat ini, institusi tersebut telah mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Polres Banggai seberat 359,45 gram.

Terkait dengan keseriusan dalam pengungkapan tindak pidana itu, Wakapolres Banggai Kompol Margiyanta SH, MH menggelar konferensi pers, bertempat di Mapolres Banggai, Kamis (16/3/2023) siang.

“Intinya siapa pun, dimana pun kita akan kejar para pelaku narkoba. Mau pejabat dan aparat jika terlibat akan ditindak tegas,” ungkapnya.

Dalam keterangan dihadapan jurnalis, Wakapolres didampingi Kepala Lapas Kelas II B Luwuk Subhan Malik, Kasat Narkoba Iptu Hengky Prasetyo, Kasi Humas Iptu Al Amin S Muda, Kasi Propam AKP Sudirman dan KBO Satnarkoba Iptu Herman Yoseph.

Margiyanta menjelaskan, Polres Banggai bersama Lapas kelas II B Luwuk akan terus bersinergi dan berupaya dalam memberantas peredaran barang terlarang yang menjadi faktor pemicu gangguan kamtibmas.

“Kami (Polres Banggai) bersama Lapas Luwuk terus bersinergi memberantas pedaran narkoba,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Iptu Hengky mengatakan, pengungkapan ini berdasarkan serangkaian tindakan penyelidikan yang dilakukan oleh tim opsnal Satresnarkoba Polres Banggai.

“Dan disimpulkan bahwa rumah tempat tinggal perempuan LP alias L merupakan tempat penyimpanan narkotika jenis sabu-sabu,”

Hengky memaparkan, dalam penggeledahan di rumah tersebut, pihaknya menyita 7 sachet besar plastik bening berisikan kristal bening yang diduga narkotika jenis sabu, dua timbangan digital, alat press, ponsel, sendok takar dan 16 pak plastik bening berbagai ukuran.

“Berat bruto narkotika jenis sabu yamg diamankan yakni 359,45 gram atau hampir setengah kilo,” paparnya.

Atas perbuatannya, ia menyatakan pelaku akan dijerat dengan pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 20 tahun penjara atau denda paling banyak 10 miliar.

“Dan dalam perhitungan menyelamatkan orang kami berhasil menyelamatkan sebanyak 2.876 orang,” pungkasnya. * Hpb