LUWUK— Wacana Kecamatan Nambo hengkang dari daerah pemilihan (dapil) I dan bergabung bersama Kintom, Batui dan Batui Selatan dalam satu dapil, mendapat tanggapan dari kalangan anggota DPRD Banggai. Salah satunya politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Bachtiar Pasman.
“Saya kira bagus itu. Yang penting masyarakat berdomisili pada wilayah pemekaran dapil tersebut mengerti dan memahami sekaligus mengambil hikmah dari pemecahan dapil,” kata Bachtiar kepada Luwuk Times, Kamis (21/07/2022).
Artinya perjelas Om Tiar sapaan akrabnya, masyarakat Batui, Batui Selatan dan Kintom bisa memanfaatkan potensi sebagai hikmah dari pemecahan tersebut.
Dengan demikian perwakilan rakyat pada lembaga legislatif dari utusan wilayah itu bisa terakomodir.
“Yang penting bersatu untuk bisa mengirim keterwakilan dari empat kecamatan tadi, termasuk Nambo,” katanya.
Basis Pemilih
Selama 2 periode duduk sebagai wakil rakyat, Nambo menjadi salah basis pemilih mantan pejabat birokrasi ini. Sehingga berbagai kalangan memprediksi, dengan pisahnya Nambo dari dapil I, maka memberi pengaruh terhadap pencalonannya pada pemilu 2024.
Pertanyaan itu mendapat jawaban anggota DPRD asla PKB ini. “Tidak punya pengaruh terhadap keikutsertaan saya pada perhelatan Pileg 2024,” tegasnya.
Hanya saja pengaruhnya adalah kalau memang Nambo tak lagi berada pada dapil I bukan sekadar wacana alias sudah pasti, maka sudah barang tentu ia tak akan lagi memprogamkankan atau merencanakan untuk dapat meraup suara pada wilayah itu.
Politisi PKB ini kembali berujar, sebenarnya momentum ini menguntungkan untuk Nambo, Kintom, Batui dan Batui Selatan. Minimal masing-masing 1 kursi sudah bisa mewarnai lembaga DPRD Banggai kedepan.
Sebab kalau masih tetap tergabung seperti dapil sebelumnya, sangat sulit wilayah tersebut bisa mengirim wakilnya di parlemen lalong. *
Discussion about this post