Palu, Luwuk Times— Sebanyak 43 pelaku terjaring dalam operasi premanisme di Provinsi Sulawesi Tengah.
Operasi Pekat Tinombala baik secara khusus atau melalui Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD), terhitung mulai 1 hingga 18 Mei 2025.
Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol Djoko Wienartono mengatakan, selama 18 hari operasi pekat tinombala dan KRYD, pihaknya telah mengamankan pelaku aksi premanisme sebanyak 43 orang.
Para pelaku sebut Kombes Pol Djoko, terlibat berbagai kasus. Antaranya aksi premanisme berkedok parkir liar, curanmor, geng motor, curas, debtcolector dan menghisap lem fox serta narkoba pinggir jalan.
“Beberapa kasus kita lakukan penegakkan hukum. Dan beberapa kasus lainnya, pelaku kami berikan pembinaan agar tidak mengulangi lagi,” ungkap Kabidhumas.
Lanjut Kombes Pol Djoko Wienartono, berdasarkan hasil penindakan telah pihaknya amankan 1 unit sepeda motor hasil curian, 2 bilah clurit dan 6 buah anak busur.
Selain itu 3 unit handphone, uang tunai hasil parkir liar Rp 440.000 dan 5 buah lem fox, alat hisap sabu serta 1 paket sabu.
Komitmen untuk melakukan penindakan segala bentuk aksi premanisme yang meresahkan masyarakat akan terus berlanjut.
“Polda Sulteng akan bersinergi dengan TNI, baik dari Korem 132 Tadulako maupun POM TNI, mulai tanggal 19 Mei hingga 1 Juni 2025,” tegas Kombes Pol. Djoko.
Kepolisian dalam pelaksanaan Operasi Premanisme ini tidak hanya melakukan pendekatan penegakkan hukum.
Akan tetapi melakukan kegiatan yang bersifat preventif. Seperti patroli, kegiatan preemtif dengan melakukan edukasi dan sosialisasi ke berbagai lapisan masyarakat, tandasnya
“Negara harus selalu hadir untuk memberikan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat dari potensi ancaman aksi premanisme. Oleh karenanya masyarakat untuk tidak ragu melapor melalui call center Polri110 tanpa pulsa,” katanya.
“Kepolisian siap merespon setiap laporan selama 1×24 jam, Kami pastikan identitas pelapor akan kami rahasiakan,” pungkas Kombes Pol. Djoko Wienartono. *
Bidhumas Polda Sulteng
Discussion about this post